Ramai Politik Uang, BPS Klaim Kualitas Demokrasi Membaik

Reporter

Kamis, 13 Agustus 2015 13:51 WIB

Ketua Panwaslu Kota Tegal, Toto Pranoto menunjukkan bukti politik uang berupa amplop berisi uang dan gambar caleg di Kantor Panwaslu Tegal, Jateng, Selasa (8/4). ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Meski kualitas demokrasi di Indonesia sedikit membaik, masih banyak politik uang terjadi, terutama pada pemilu lalu. Badan Pusat Statistik menemukan praktek itu selama proses penyusunan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2014.

Kepala BPS Suryamin mengaku praktek politik uang seharusnya bisa menjadi salah satu indikator dalam penyusunan IDI. "Namun kita bekerja dengan data lapangan yang bisa kita lihat, sedangkan politik uang ini sulit sekali menemukan buktinya," ujar Suryamin di kantornya hari ini, 13 Agustus 2015.

Meski demikian, ia dan tim ahli penyusun IDI masih bisa menangkap adanya praktek politik uang. Hanya, jumlah yang mereka dapatkan sangat kecil.

"Walaupun hanya sedikit, politik uang ini jadi bukti bahwa membaiknya demokrasi kita masih sebatas prosedural," kata Syarif Hidayat, anggota tim ahli asal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Menurut dia, praktek demokrasi di Indonesia di lapangan masih kurang.

Laporan IDI 2014 menunjukkan Indonesia mengalami kenaikan 9,32 poin ke angka 73,04. Ini pertama kalinya IDI menembus angka 70-an. Padahal, dalam kurun lima tahun terakhir, skor indeks cenderung turun.

BPS menggunakan multi-metodologi dalam IDI 2014. Pada tahap awal, data dikumpulkan lewat coding berita dari surat kabar dan dokumen tertulis di semua provinsi. Mereka kemudian memverifikasinya lewat focus group discussion dan menggalinya lebih lanjut lewat wawancara mendalam dengan narasumber kompeten.

Dalam penyusunan IDI, BPS bekerja sama dengan beberapa instansi, seperti Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan; Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Kementerian Dalam Negeri; dan United Nations Development Programme. Mereka juga dibantu tim ahli yang anggotanya berasal dari perguruan tinggi.

BINTORO AGUNG S.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

16 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

19 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

29 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya