Di Jawa Tengah, Mesjid dan Pesantren Sulit Dapat Bansos

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 7 Agustus 2015 08:44 WIB

Ilustrasi korupsi. vietmeme.net

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan menerapkan seleksi yang ketat dalam penyaluran Bantuan Sosial dan hibah 2015. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini tak ingin ada penyelewengan seperti tahun-tahun sebelumnya. Juga tak ingin ada timbul masalah hukum seperti yang terjadi di Sumatera Utara saat ini.

“Kami memegang prinsip, semua harus sesuai dengan aturan dan semua harus diverifikasi satu per satu,” kata Ganjar kepada Tempo, Jumat, 7 Agustus 2015. Ganjar menegaskan, titipan-titipan proposal bantuan yang tidak jelas pasti akan dicoret.

Kini, ucap Ganjar, penyaluran hibah tak bisa sembarangan. Sebab, penerima hibah harus memiliki badan hukum sekurang-kurangnya tiga tahun. Masalahnya, banyak kelompok masyarakat di Jawa Tengah belum mengantongi legalitas berbadan hukum.

Ganjar hanya mau menyalurkan hibah ke kelompok masyarakat yang sudah berbadan hukum. Maka, ujar Ganjar, dia banyak mendapatkan protes dari kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah. Sebab, lembaga-lembaga seperti masjid, musala, dan pondok pesantren kesulitan mengakses bantuan karena belum berbadan hukum.

Ganjar juga memerintahkan jajarannya untuk memverifikasi secara ketat para pemohon bantuan. “Semua diverifikasi satu per satu,” tuturnya. Maka Ganjar mengakui program penyaluran hibah dan Bansos di wilayahnya terkesan lamban. Sebab, penerima harus diverifikasi satu-satu.

Dalam penyaluran Bansos 2014, Badan Pemeriksa Keuangan Jawa Tengah menemukan beberapa persoalan di Jawa Tengah. Misalnya, ada delapan kelompok yang diberi hibah selama tiga tahun berturut-turut. Nilai totalnya pada 2012 mencapai Rp 7,7 miliar, 2013 Rp 11,8 miliar, dan 2014 Rp 8,8 miliar.

Dalam audit BPK yang salinannya diterima Tempo, delapan penerima berturut-turut itu berinisial KKPM sebanyak Rp 554 juta (2012), Rp 1,7 miliar (2013), dan Rp 730 juta (2014); FKUB Rp 500 juta per tahun; GOPTKI Rp 750 juta per tahun; GNOT Rp 160-310 juta per tahun; IGTKI Rp 600 juta per tahun; serta BKOW, FKLSM, dan NP masing-masing dikucuri hibah mulai Rp 200 juta hingga Rp 400-an juta per tahun.

Selama ini, anggaran Bansos dan hibah memang sangat rawan diselewengkan. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak pihak yang dijebloskan ke penjara karena menyalahgunakan anggaran Bansos. Saat ini Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah masih mengusut penyelewengan Bansos tahun anggaran 2011 yang melibatkan berbagai pihak.

Dua Staf Ahli Gubernur Jawa Tengah dan mantan Kepala Biro Provinsi Jawa Tengah sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini juga melibatkan penerima, yakni lima mantan aktivis mahasiswa di Semarang. Di Jawa Tengah, dari kalangan DPRD periode 2009-2014 juga sudah ada yang terseret dalam kasus penyelewengan Bansos, antara lain bekas pemimpin DPRD Jawa Tengah, Riza Kurniawan.

Ganjar menegaskan, jika masih ada penyelewengan Bansos dan hibah, yang bersangkutan harus diproses secara hukum. “Kalau ada penyelewengan, dihukum saja,” kata Ganjar.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

11 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

1 hari lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Berada di Luar Pemerintahan, Gibran: Masukan Oposisi Tetap Kita Tampung

1 hari lalu

Ganjar Deklarasi Berada di Luar Pemerintahan, Gibran: Masukan Oposisi Tetap Kita Tampung

Gibran Rakabuming Raka tampak terkejut saat dimintai tanggapan soal pernyataan Ganjar Pranowo yang memilih akan menjadi oposisi

Baca Selengkapnya

Singgung soal Pilpres 2024 Tak Benar, Ganjar: Jangan Dikloning di Pilkada

1 hari lalu

Singgung soal Pilpres 2024 Tak Benar, Ganjar: Jangan Dikloning di Pilkada

Ganjar Pranowo, mengatakan tidak mau buruknya Pilpres 2024 terulang di Pilkada serentak akhir tahun nanti.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

3 Poin Deklarasi Oposisi Ganjar Pranowo terhadap Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

3 Poin Deklarasi Oposisi Ganjar Pranowo terhadap Pemerintahan Prabowo

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mendeklarasikan untuk beroposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut 3 poin deklarasi Ganjar.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan Mahfud Md?

1 hari lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan Mahfud Md?

Ganjar menjadi oposisi guna menegakkan mekanisme check and balances terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran. Bagaimana dengan Mahfud Md?

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pranowo memilih menjadi oposisi pemerintahan Prabowo guna menegakkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

5 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

6 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya