Muktamar Nahdlatul Ulama, Gus Mus Menangis Minta Maaf  

Reporter

Senin, 3 Agustus 2015 16:28 WIB

Salah seorang tokoh dan cendikiawan muslim Indonesia, KH Ahmad Mustofa Bisri (kanan), didampingi moderator Mohamad Guntur Romli (kiri), berbicara tentang "Islam dan Iman", pada acara Pemutaran Film dan Diskusi bertajuk "Lautan Wahyu", di Goethe-haus, Jakarta, Rabu malam (1/12). Acara "Lautan Wahyu", yang membicarakan mengenai hakikat ajaran agama Islam tersebut, akan berlangsung juga pada 8, 15 dan 20 Desember 2010, di tempat itu. Foto ANTARA/Dodo Karundeng

TEMPO.CO, Jombang - Kehadiran KH Mustofa Bisri di arena Muktamar Nahdlatul Ulama meredakan konflik yang tengah berlangsung. Dengan berurai air mata, pemimpin Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Rembang ini mengambil alih tanggung jawab atas kekisruhan muktamar yang terjadi.

Gus Mus tak bisa menahan air mata saat mengungkapkan kesedihannya atas kekisruhan yang terjadi. "Saya sejak semalam belum tidur. Bukan apa-apa, saya memikirkan Anda sekalian," kata Gus Mus sambil terisak, Senin, 3 Agustus 2015. (Lihat Video: Kisruh Muktamar NU, Gus Mus Menangis Minta Maaf)

Gus Mus mengatakan dia telah mengundang para kiai sepuh yang prihatin atas perseteruan muktamirin. Mereka menyatakan keprihatinan yang mendalam sekaligus kesedihan karena pelaksanaan muktamar ini justru berada di Jombang, tempat lahirnya organisasi ini. "Saya ingin mengembalikan akhlak Kiai Hasyim Ashari yang mulai ditinggalkan. Di sini NU didirikan, apa kita mau meruntuhkannya di sini juga?" ujar Gus Mus.

Gus Mus meminta para peserta melepas semua kepentingan yang dibawa dalam arena muktamar ini. NU, kata dia, jauh lebih besar dari persoalan tetek-bengek yang selama ini diributkan peserta. "Lepaskanlah, kalau perlu saya akan mencium kaki-kaki kalian untuk menunjukkan sikap tawadu yang diajarkan Kiai Hasyim."

Dengan lantang, Gus Mus juga menyatakan bertanggung jawab penuh atas semua kekisruhan yang terjadi. Sebagai Rais Aam, Gus Mus merasa menjadi orang yang patut disalahkan atas kekacauan ini. "Saya meminta maaf kepada semua peserta muktamar, khususnya kepada orang-orang tua. Maafkanlah saya. Saya yang paling bertanggung jawab," tuturnya.

Muktamar NU:
Ungkap Politik Uang, Peserta Muktamar Diusir Banser
Muktamar NU, Kubu Gus Solah Minta Dugaan Suap Diusut Polisi
Jokowi Sarungan ke NU, Megawati: Dik, Sarungnya Bagus

Sikap ini menuai pujian sekaligus kekaguman para peserta muktamar. Sosok Gus Mus dianggap sebagai pemimpin sejati yang berani mengambil tanggung jawab dan tak menyalahkan orang lain. Karena itu, tak ada satu pun peserta yang menyatakan menolak ataupun sekadar berkomentar atas keputusan membatalkan Ahlul Halli wa Aqdi yang diambil Gus Mus. "Kalau Gus Mus sudah bicara, tak ada yang berani membantah," ucap seorang muktamirin.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

29 Januari 2024

Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menegaskan bahwa tugas NU adalah memperbaiki kerja dan berupaya memenangkan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

14 November 2023

Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

Cawapres Mahfud MD sowan ke kediaman Gus Mus. Sebelumnya Ganjar juga sowan ke Gus Mus. Mahfud ungkap hasil pertemuannya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

14 November 2023

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

Aliansi yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang itu menyampaikan keprihatinan mereka ihwal merosotnya Mahkamah Konstitusi atau MK.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Tokoh Sowan ke Gus Mus, Curhat soal Ancaman Pemilu 2024 Tidak Adil

12 November 2023

Sejumlah Tokoh Sowan ke Gus Mus, Curhat soal Ancaman Pemilu 2024 Tidak Adil

Alif mengatakan para tokoh menyampaikan dua poin kepada Gus Mus. Pertama, mengenai putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Gus Mus Baca Puisi di Solo, Sebelum Mulai Ajak Penonton Doakan Palestina

2 November 2023

Gus Mus Baca Puisi di Solo, Sebelum Mulai Ajak Penonton Doakan Palestina

Dalam acara Gelar Sastra Jawa 2023, Gus Mus mengajak penonton untuk mendoakan Palestina sebelum membaca puisi-puisi karyanya dari berbagai zaman.

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya