Buka Muktamar Muhammadiyah, Din Pamer Dialek Makassar

Reporter

Senin, 3 Agustus 2015 16:20 WIB

Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat pembukaan Muktamar Muhammadiyah Ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisiah di Lapangan Karebosi, Makassar, 3 Agustus 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar resmi dibuka oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin di Lapangan Karebosi, Senin, 3 Agustus 2015. Saat membacakan pidato pembukaan, Din mengundang perhatian dan decak kagum dari para muktamirin yang hadir.

Pada awal pidato, Din menggunakan dialek Makassar untuk menyapa para hadirin yang memenuhi Lapangan Karebosi. “Tau toa mala’biri’ta niaka hadere, annema engkae hadere torane mangkurae, aga kareba?” kata Din Maksud dari kalimat itu kurang-lebih, “Bapak, Ibu yang kami hormati yang sempat hadir, saya kembali hadir di hadapan Anda. Apa kabar?”

Hal itu pun sontak mengundang keriuhan dan tepuk tangan para hadirin. Terutama bagi warga Sulawesi Selatan yang menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah kali ini.

Tidak hanya itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia tersebut kembali menggunakan dialek Makassar saat ingin menutup pidatonya. Pada akhir pidato, ia mengucapkan terima kasih atas partisipasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kota Makassar, dan segenap warga Muhammadiyah di Sulawesi Selatan dalam dialek Makassar.

Tarima kasih kupa’battuangki mange ri katte ngaseng. Nia na anjarina panggaukanna muktamarna Muhammadiyah ri Mangkasara,” ujar Din, yang kurang-lebih artinya, “Terima kasih saya sampaikan kepada Anda semua. Karena atas bantuan Anda, Muktamar Muhammadiyah dapat terlaksana di Makassar.”

Dalam sejumlah kesempatan, Din memang kerap mengaku sebagai keturunan suku Makassar, meski terlahir di Sumbawa Besar, 31 Agustus 1958 silam. Seperti saat peresmian gedung Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah, Makassar, 31 Juli lalu, Din mengaku sebagai keturunan seorang mubalig asal Kabupaten Gowa yang mendapat tugas dakwah di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

“Nama asli saya juga sebenarnya ada bau Makassar-nya. Nama lengkap saya itu, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin. Tapi disingkat oleh teman-teman menjadi Din Syamsuddin,” tuturnya.

Muktamar Muhammadiyah yang dimulai hari ini akan berlangsung hingga Jumat, 7 Agustus mendatang. Din mengatakan, pada muktamar kali ini, Muhammadiyah ingin mengukuhkan komitmen terhadap Indonesia, negara yang ikut didirikan oleh Muhammadiyah.

Menurut dia, Muhammadiyah memiliki komitmen yang tinggi terhadap negara Pancasila. “Dalam muktamar ini, ingin kita kukuhkan lagi negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah, negara kesepakatan dan negara kesaksian. Muhammadiyah siap bersama warga bangsa yang lain untuk mengisi negara Pancasila untuk mencapai cita-cita nasional yang telah ditetapkan oleh pendiri bangsa ini,” ucap Din.

AWANG DARMAWAN

Berita terkait

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

8 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

9 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

12 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya