TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengatakan pelaku pembunuhan tiga orang siswi sekolah menengah di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa hari lalu merupakan orang yang berpengalaman."Kita belum tahu apakah pelakunya terlatih dan terencana, yang jelas ada pengalaman, karena dia punya rasa tega," kata Syamsir yang ditemui usai memberikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya di Istana Negara, Kamis (3/11).Mengenai selebaran gelap yang beredar menyusul peristiwa pembunuhan tersebut, menurut Syamsir, hal itu hanya untuk memberikan rasa ketakutan di masyarakat. "Tapi semua itu tidak benar dan saya lihat masyarakat di sana cukup kondusif," kata Syamsir.Kondisi keamanan di Poso saat ini, menurut dia, juga sudah cukup membaik. Antar komunitas masyarakat juga sudah bisa menahan diri. "Dan mereka juga sudah bertemu, tidak akan mengambil tindakan sendiri," kata Syamsir.Hal senada dikemukakan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto. Masyarakat Poso, kata Sutarto, sudah bisa menahan diri untuk tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi. "Moga-moga, ini awal yang bagus dan tidak ada kejadian (seperti itu) lagi," kata Sutarto yang ditemui di tempat dan acara yang sama.Ketika ditanya, ada dugaan bahwa pelakunya bukan dari masyarakat sipil, Sutarto mengatakan, "Kalau bukan sipil, berarti apa? Coba saja, nanti kita lihat. Intinya, siapapun yang melakukan tindakan seperti itu, siapapun dia, ya harus dihukum seberat-beratnya."dimas adityo