Tebalnya debu saat sejumlah kendaraan pemudik melintas di jalan tol Pejagan-Pemalang, Banjar Anyar, Jawa Tengah, 26 Juli 2015. Belum rampungnya pembuatan jalan tol Pejagan-Pemalang yang belum diaspal, membuat jalanan berdebu tebal. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian resmi menutup Operasi Ketupat yang digelar pada 10-25 Juli 2015. Operasi ini digelar untuk mengamankan mudik dan situasi bagi masyarakat yang merayakan Idul Fitri di seluruh Indonesia.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Suharsono menyimpulkan situasi selama Lebaran relatif terkendali. "Secara umum, kami laporkan, situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) dalam keadaan kondusif, dan tidak ada kejadian menonjol yang mengganggu aktivitas masyarakat," katanya saat memberikan keterangan pers, Selasa, 28 Juli 2015.
Kepolisian mencatat angka kriminalitas selama Operasi Ketupat digelar tahun ini menurun 3 persen dibandingkan pada 2014. Tahun ini, ada 1.680 kasus kriminal di seluruh Indonesia selama Operasi Ketupat, yang didominasi pencurian kendaraan bermotor.
Sedangkan angka kecelakaan lalu lintas juga menurun. Ada 3.048 kasus pada periode ini, dengan jumlah korban meninggal dunia 646 orang, korban luka berat 1.057 orang, dan luka ringan 3.891 orang. Kerugian materiil mencapai Rp 8,7 miliar. "Secara keseluruhan, menurun 9 persen," ujar Suharsono.
Suharsono mengatakan menurunnya tingkat kriminalitas dan kecelakaan ini menunjukkan semakin sadarnya masyarakat Indonesia terhadap keselamatan. "Selain itu, ada pula upaya polisi yang dibantu 145 ribu personel TNI di lapangan," tuturnya.
Gangguan kamtibmas: Tahun 2015: 1.680 kasus Tahun 2014: 1.731 kasus
Laka lantas Tahun 2015: 3.048 Tahun 2014: 3.337
Laka lantas 2015: MD 646 turun 11 persen, 2014: 722 LB 1057 turun 5 persen, 2014: 1.107 LR 3891 turun 7 persen, 2014: 4.195
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.