Komnas HAM: Umat Islam dan Kristen di Tolikara Selalu Rukun  

Reporter

Editor

Anton Septian

Senin, 20 Juli 2015 11:06 WIB

Wilayah Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. id.wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik di Karubaga, Tolikara, Papua, memicu perdebatan publik tentang hubungan sosial umat Islam dengan Kristen di sana. Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, mengatakan masyarakat telanjur menilai Tolikara sebagai pusat konflik antar-umat agama. Padahal sebelumnya tak pernah ada gesekan antara umat Islam dan Kristen di Tolikara.

"Dari dulu hubungan muslim dan Kristen baik-baik saja. Musala tidak pernah diganggu, toleransi baik-baik saja, tapi kondisi ini dirusak oleh kejadian kemarin," kata Pigai saat dihubungi, Senin, 20 Juli 2015.

Kaburaga awalnya hanya distrik kecil. Namun, pada 2002, Tolikara dimekarkan menjadi kabupaten dengan kota utama Kaburaga. Sementara itu, jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) sudah mendiami Kaburaga jauh sebelum itu. GIDI masuk ke Wamena pada 22 Januari 1955 dan menyebar ke Bogo pada 1962. Setelah itu, persebarannya meluas ke Pegunungan Tengah Papua. Jemaat GIDI akhirnya menjadi mayoritas di Tolikara.

Menurut Pigai, di sisi lain, wilayah Tolikara sangat sulit dijangkau akses Internet dan transportasi. "Tolikara bukan tempat tujuan orang, sehingga jarang ada pendatang. Karena wilayah ini bukan pusat pemerintahan dan perekonomian," kata Pigai.

Pigai mencurigai konflik yang terjadi di Tolikara pada saat perayaan Idul Fitri, Jumat, 17 Juli 2015, didalangi aktor-aktor tertentu. Mereka, kata Pigai, sengaja menciptakan ketidakharmonisan di Tolikara lewat penyebaran surat edaran berisi larangan beribadah yang diteken sinode GIDI, hingga terjadi penembakan yang dilakukan aparat kepolisian.

"Ada intoleransi dan kekerasan aparat. Itulah yang harus diproses secara hukum," kata Pigai.

Presiden GIDI Pendeta Dorman Wandikmbo membantah tudingan bahwa jemaat GIDI Tolikara tak memberikan kebebasan menjalankan ibadah bagi umat beragama lain. Ia menyebutkan adanya musala--yang kemudian terbakar dalam insiden ini--di Tolikara sebagai contoh hubungan umat Islam dengan Kristen yang telah terjalin baik.

"Musala itu telah berdiri selama 30 tahun. Jika memang kami tidak toleran, sedari awal tidak mungkin ada musala itu di situ," kata Dorman saat dihubungi, Sabtu, 18 Juli 2015.

PUTRI ADITYOWATI | DINI PRAMITA

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

18 September 2017

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

20 Agustus 2017

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengatakan ada sedikitnya 20 rekomendasi yang kemungkinan bakal ditolak atau menjadi catatan oleh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya

20 Agustus 2017

Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya

Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron menyebutkan negara memiliki tiga mandat berkaitan dengan upaya pelestarian kebudayaan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Masih Selidiki Kasus Dukun Santet 1998-1999  

10 Agustus 2017

Komnas HAM Masih Selidiki Kasus Dukun Santet 1998-1999  

Komnas HAM masih menyelidiki kasus pembantaian dukun santet 1998-1999.

Baca Selengkapnya