Komnas HAM Usut Penyebar Surat Pemicu Rusuh Tolikara  

Reporter

Senin, 20 Juli 2015 10:14 WIB

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tengah menyelidiki aktor-aktor yang diduga menyebarkan surat edaran dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI). Surat edaran itu diduga sebagai pemicu kerusuhan di Karubaga, Tolikara, Papua.

Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, mengatakan kerusuhan yang terjadi pada Jumat, 17 Juli 2015, itu didalangi aktor yang sengaja memicu intoleransi dan kekerasan terhadap warga Papua. ”Kami lakukan penyelidikan soal siapa yang mengedarkan surat itu. Kami juga meminta Badan Intelijen Negara menelusurinya, karena konten surat itu memancing reaksi publik dan ketidakharmonisan,” kata Pigai saat dihubungi, Senin, 20 Juli 2015.

Pada 11 Juli 2015, Ketua GIDI Tolikara Pendeta Nayus Wenea dan Sekretaris GIDI Pendeta Marthe Jingga mengeluarkan surat edaran kepada umat Islam di Tolikara. Surat yang juga disampaikan ke Kepolisian Resor Tolikara dan pemerintah daerah setempat tersebut berisi larangan perayaan Idul Fitri di Tolikara. Mereka juga meminta umat Islam tak berjilbab. Pada surat edaran yang sama, Nayus melarang pemeluk agama lain dan denominasi Kristen lain mendirikan tempat ibadah di Tolikara.

Menurut Natalius, surat tersebut tak seharusnya beredar secara luas di media sosial. Musababnya, konten larangan di dalam surat tersebut dinilai provokatif. ”Surat tersebut tidak palsu, tapi isinya keliru,” ujarnya.

Komisioner Komnas HAM yang membidangi permasalahan di Papua itu heran bagaimana surat tersebut bisa beredar di media sosial. Padahal warga Tolikara tidak terhubung dengan koneksi Internet karena lokasi daerah itu berada di pedalaman. Pigai curiga surat itu merupakan alat provokasi salah satu institusi negara yang berkuasa di Papua.

Natalius mengatakan surat edaran itu diunggah pertama kali oleh wartawan lokal di Jayapura. Surat tersebut kemudian diunduh dan disebarluaskan netizen. ”Saya khawatir surat itu dari wartawan lokal yang terafiliasi dengan institusi negara,” kata Natalius.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mencurigai ada aktor intelektual di belakang kejadian ricuh di Tolikara. ”Ada sekelompok orang yang kami identifikasi satu per satu. Semuanya itu sedang kami selidiki. Kalau memang cukup alat bukti yang menguatkan dugaan kami, siapa pun yang bersalah akan kami proses,” katanya di Bandar Udara Sentani, Jayapura, Ahad, 19 Juli 2015.

PUTRI ADITYOWATI | CUNDING LEVI

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

18 September 2017

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

20 Agustus 2017

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengatakan ada sedikitnya 20 rekomendasi yang kemungkinan bakal ditolak atau menjadi catatan oleh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya

20 Agustus 2017

Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya

Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron menyebutkan negara memiliki tiga mandat berkaitan dengan upaya pelestarian kebudayaan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Masih Selidiki Kasus Dukun Santet 1998-1999  

10 Agustus 2017

Komnas HAM Masih Selidiki Kasus Dukun Santet 1998-1999  

Komnas HAM masih menyelidiki kasus pembantaian dukun santet 1998-1999.

Baca Selengkapnya