KontraS soal Tolikara: Melarang Salat Id Itu Melanggar HAM

Sabtu, 18 Juli 2015 17:11 WIB

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyayangkan lambatnya reaksi aparat penegak hukum dalam menyikapi beredarnya surat larangan beribadah di Kabupaten Tolikara, Papua. Surat larangan merayakan Idul Fitri di Tolikara yang diedarkan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) pada 11 Juli 2015 --hampir sepekan sebelum Lebaran-- dikabarkan menjadi awal mula bentrok berdarah di sana.

"Kami menyayangkan pihak kepolisian yang membiarkan peristiwa (peredaran surat larangan--) tersebut terjadi," kata Koordinator KontraS Haris Azhar dalam rilisnya, Sabtu, 18 Juli 2015. Pembubaran sebuah kegiatan ibadah, kata Haris, nyata-nyata merupakan bentuk pelanggaran HAM sebab hak untuk beribadah melekat pada setiap warga beragama.

Dalam catatan KontraS, dalam 4-5 tahun terakhir isu keamanan, kebebasan beragama dan berkeyakinan memang jadi isu yang sangat sensitif di Papua. Perselisihan yang berujung hingga kekerasan banyak terjadi di daerah ini, dengan korban yang jumlahnya pun tak sedikit.

"Kami berharap pemerintah, pemerintah daerah, tokoh agama, ataupun tokoh bangsa dapat mencegah konflik semacam ini berkelanjutan," kata Haris. Untuk itu, warga serta organisasi keagamaan juga harus mendorong penegakan hukum serta mencegah konflik dan kekerasan antar mereka.

"Pihak penegak hukum dan keamanan bertanggungjawab untuk mengembalikan rasa aman masyarakat, terutama mereka yang berbeda keyakinan dan agama," kata Haris. Meski demikian, Haris mengingatkan agar penegakan hukum juga dilakukan secara proporsional. "Pemda juga harus memfasilitasi mediasi antar umat beragama untuk mencegah timbulnya konflik," katanya lagi.

Kerusuhan di Kaburaga, Kabupaten Tolikara, Papua, terjadi tepat pada perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah, Jumat, 17 Juli 2015. Sekelompok warga setempat membakar kios, rumah, dan Musala Baitul Mutaqin yang terletak di dekat tempat penyelenggaraan Seminar dan KKR Injili Pemuda.

Para pelaku pembakaran sempat melempari musala dengan batu sambil melarang pelaksanaan salat Idul Fitri. Saat kebakaran meluas, warga langsung membubarkan diri. Salat terpaksa dibatalkan. Enam rumah, sebelas kios, dan satu musala ludes terbakar.

URSULA FLORENE SONIA

Berita terkait

Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

10 April 2019

Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

Rencana ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa sudah kerap didengungkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

9 Desember 2017

Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

Kontras mengungkapkan aparat keamanan diduga menjadi aktor dominan kasus pelanggaran HAM di Sumatera Utara. Kontras menyoroti praktek tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

7 Desember 2017

Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

KontraS menyebutkan kasus La Gode merupakan teguran yang tepat begi profesionalisme TNI

Baca Selengkapnya

KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

7 Desember 2017

KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

Kasus La Gode menjadi perhatian KontraS.

Baca Selengkapnya

Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

6 Desember 2017

Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

Kontras menemukan bukti bahwa La Gode sempat menemui istrinya pada masa pelariannya. La Gode menceritakan kekerasan yang dialaminya.

Baca Selengkapnya

Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

1 Desember 2017

Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

Kontras berharap penyelidikan kasus kematian La Gode berjalan transparan, obyektif dan akuntabel.

Baca Selengkapnya

Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

29 Oktober 2017

Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

Kontras meluncurkan film dokumenter tentang Yusman Telaumbanua, pemuda Nias yang divonis hukuman mati oleh pengadilan.

Baca Selengkapnya

Kontras Usulkan Komisi Kepresidenan untuk Tuntaskan Kasus HAM

24 Oktober 2017

Kontras Usulkan Komisi Kepresidenan untuk Tuntaskan Kasus HAM

Komisi Kepresidenan dinilai akan memudahkan Presiden Jokowi dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat.

Baca Selengkapnya

Tolak Lupa, Kontras Ajak Warga Piknik ke Lokasi Tragedi Semanggi  

18 September 2017

Tolak Lupa, Kontras Ajak Warga Piknik ke Lokasi Tragedi Semanggi  

Kegiatan ini mengajak masyarakat dan anak muda agar selalu mengingat kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) sekaligus membangun kesadaran pada kasus HAM.

Baca Selengkapnya

Kontras : Film G 30S PKI Tak Ada Persepsi Korban Tragedi 1965

17 September 2017

Kontras : Film G 30S PKI Tak Ada Persepsi Korban Tragedi 1965

Film pengkhianatan G 30S PKI dinilai dibuat hanya dengan sudut pandang pemerintah.

Baca Selengkapnya