Panglima TNI: Doktrin Tak Ada yang Salah  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 14 Juli 2015 13:02 WIB

Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kanan) berjabat tangan dengan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai dilantik sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, 8 Juli 2015. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya menjalin kerja sama dengan Kepala Polri untuk menekan konflik antarsatuan. Kedua pemimpin lembaga ini menandatangani perjanjian pendidikan bersama anggota kepolisian dan prajurit selama tiga bulan.

"Intinya adalah soal disiplin. Pendidikan, peningkatan disiplin, dan kegiatan bersama-sama. Kalau pemimpin bersama-sama, nanti anak buahnya mengikuti," kata Gatot di Markas Besar TNI, Cilangkap, Selasa, 14 Juli 2015.

Perjanjian kerja sama diteken Jenderal TNI Moeldoko dan Jenderal Sutarman ketika keduanya masih menjadi Panglima TNI dan Kapolri. Namun pendidikan tersebut belum terlaksana.

Gatot mengatakan perselisihan TNI-Polri kerap terjadi di tingkat bawah. Menurut dia, sebanyak 80 persen konflik dilakukan oleh prajurit tingkat dua berpangkat bintara. Rencananya, Gatot akan mengevaluasi sistem pendidikan pada tingkat awal. "Ini akan saya awasi bagaimana rekrutmen, pendidikan, dan pasca-pendidikan. Tapi doktrin tak ada yang salah," ujar Gatot.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menganggap lumrah konflik lembaganya dengan TNI. Menurut dia, perselisihan tersebut tak bisa dihilangkan. "Konflik dari dulu memang ada, tidak mungkin tidak ada, ya, karena anggota juga di lapangan," tutur Badrodin di lokasi yang sama.

Perseteruan, kata Badrodin, bisa dipicu adu mulut antarpersonel. "Itu yang harus dicegah. Tapi itu masalah pribadi, jangan dibawa ke satuan," ucap Badrodin.

Konflik TNI-Polri kembali menghangat. Dalam dua pekan terakhir, polisi dan tentara menjadi sasaran penyerangan brutal sekelompok orang tak dikenal. Insiden pertama terjadi di pos polisi di Bundaran Samata, Somba Opu, Gowa, Kamis dinihari, 2 Juli 2015. Brigadir Irvanudin tewas dengan luka bacok pada sekujur tubuhnya. Dua rekannya, Brigadir Dua Usman dan Brigadir Mus Muliadi, ikut terluka tapi berhasil selamat.

Insiden kedua terjadi di Lapangan Syekh Yusuf, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Minggu dinihari, 12 Juli 2015. Prajurit TNI jadi sasaran puluhan orang tidak dikenal. Prajurit Satu Aspin meregang nyawa dalam kejadian tersebut. Rekannya yang juga di lokasi kejadian, Prajurit Satu Faturahman, ikut terluka tapi berhasil menyelamatkan diri.

Gatot maupun Badrodin sama-sama membantah pelaku penyerangan berasal dari satuannya. Gatot mengatakan pelaku penyerangan adalah oknum di luar TNI dan polisi. "Itu bukan TNI-Polri, tapi oknum. Itu kriminal," kata Gatot.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

14 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

16 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

16 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

16 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

17 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

17 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

17 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya