TEMPO.CO, Makassar - Kematian seorang anggota TNI dari Satuan Kostrad 433 Kariango, Prajurit Satu Aspin M alias Hasbi, menyisakan misteri. Hingga kini sekelompok orang tak dikenal yang menganiaya Aspin di Lapangan Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Ahad, 12 Juli 2015, belum tertangkap. Insiden itu sebenarnya mirip penyerangan brutal di pos polisi Bundaran Samata, Kabupaten Gowa, Kamis, 2 Juli 2015 yang menewaskan Brigadir Irvanudin.
Juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan pihaknya masih mengusut dua kejadian tersebut. Ia membantah serangan kedua itu merupakan aksi balas dendam atas penyerangan ke pos polisi yang menewaskan Irvanudin, anggota Sabhara Kepolisian Resort Gowa. "Saya pastikan itu bukan polisi. Tidak ada balas dendam," kata Frans, Ahad, 12 Juli 2015.
Baca juga:
KASUS ANGELINE: Inilah Teror yang Menghantui Saksi Kunci
Sidang Praperadilan Pembunuhan Angeline Diwarnai Unjuk Rasa
Dalam dua pekan terakhir, polisi dan tentara menjadi sasaran penyerangan brutal sekelompok orang tak dikenal. Insiden pertama terjadi di pos polisi di Bundaran Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Kamis, 2 Juli dinihari. Dalam peristiwa tragis itu, Brigadir Irvanudin tewas dengan luka bacok pada sekujur tubuhnya. Dua rekannya, Brigadir Dua Usman dan Brigadir Mus Muliadi, ikut terluka, tapi berhasil selamat.
Berselang 10 hari, insiden kedua terjadi di Lapangan Syekh Yusuf, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Ahad dinihari, 12 Juli 2015. Giliran anggota TNI yang menjadi korban serangan brutal sekelompok orang tidak dikenal. Prajurit Satu Aspin meregang nyawa dalam kejadian tersebut. Adapun rekannya, Prajurit Satu Faturahman, ikut terluka, tapi berhasil menyelamatkan diri.
Baca juga:
Akun Akseyna UI Hidup Lagi, Polisi: Ini Petunjuk Baru !
Geger Akun @akseyna: Balas Dendam Hingga Bikin Penasaran
Wakil Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sulawesi Nasrum mengatakan belum terungkapnya penyerangan pos polisi dan kurang transparannya pengusutan kasus itu menimbulkan kecurigaan adanya hubungan antara dua kejadian tersebut. Persepsi publik yang terbangun, insiden kedua kemungkinan adalah aksi balas dendam dari peristiwa sebelumnya.
Karena itu, Nasrum mengatakan pihaknya meminta agar polisi dan tentara menahan diri agar tidak timbul permasalahan yang lebih besar. Ia menegaskan kepolisian mesti mengungkap akar permasalahan yang memicu serangan. Bila tidak, dikhawatirkan hal itu hanya akan menjadi bom waktu yang memicu serangan-serangan berikutnya.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
13 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
13 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
14 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
14 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
15 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
15 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
15 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
15 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
15 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
15 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya