Suap Hakim PTUN Medan, KPK: Mungkin Ada Tersangka Baru  

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 10 Juli 2015 13:18 WIB

Ketua PTUN Medan, Tripeni Irianto Putro (tengah) dikawal petugas memasuki gedung KPK, Jakarta, 10 Juli 2015. Tripeni diduga menerima suap, terkait pengamanan perkara yang sedang disidangkan di PTUN Medan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi S.P., memastikan penyidik mengembangkan kasus suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan yang dilakukan anak buah Otto Cornelis Kaligis, M. Yagari Bhastara Guntur.

Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan ada pihak lain yang terlibat dalam pemberian suap sebesar US$ 15 ribu dan Sin$ 5 ribu.

"Ini masih pemeriksaan awal. Masih dikembangkan, tidak tertutup kemungkinan ada tersangka-tersangka lain," ujar Johan di kantornya, Jumat, 10 Juli 2015. Johan mengatakan sudah ada pengakuan dari tersangka. "Masih kami dalami."


Baca juga:
Kisah Tragis Ayu dan Belasan Gadis yang Dibawa ke Hotel, Dijebak
Kagumi Indonesia, Manny Pacquiao ke Rumah Mbah Marijan


Geri tertangkap tangan setelah memberi duit kepada hakim Tripeni Irianto di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, kemarin siang. Selain Tripeni, dua hakim lainnya yakni Amir Fauzi dan Dermawan Ginting, serta panitera Syamsir Yusfan juga kecipratan besel tersebut.

Menurut Johan, pemberian duit berkaitan dengan proses pengajuan Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan oleh pegawai Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Ahmad Fuad Lubis. Gugatan di PTUN untuk menguji kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dalam menerbitkan surat perintah penyelidikan atas kasus dugaan korupsi bantuan sosial Provinsi Sumatera Utara. Adapun Fuad memberi kuasa kantor advokat OC Kaligis dalam persidangan tersebut.

Sidang putusan digelar pekan lalu. Sidang yang diketuai Tripeni dan beranggotakan Amir serta Dermawan itu mengabulkan sebagian permohonan Fuad.

LINDA TRIANITA


Baca juga:
Dibunuh Mirip Angeline: Tiara Dipukul Ayah Karena Soal Buku
Pastikan Kematian Angeline, Margriet Injak Kaki dan...

Advertising
Advertising

Berita terkait

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

1 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

2 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

4 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

11 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

12 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

12 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

17 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

17 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

18 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

20 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya