Hercules Jatuh: Tragedi Serda Ainul & Keluarganya

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 1 Juli 2015 07:23 WIB

Pasukan paskhas TNI AU membawa 16 jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, dalam upacara penyambutan dan pelepasan jenazah oleh Presiden RI Joko Widodo, di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 1 Juli 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Pekanbaru: Kabut duka menyelimuti kediaman Serda Ainul Abidin, 35 tahun, di Jalan Nusa Indah Nomor 9, Kecamatan Sidomulyo Timur, Pekanbaru. Isak tangis keluarga pecah ketika mengetahui Ainul bersama istri dan dua anaknya turut menjadi korban pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatera Utara.

“Kami masih menunggu kabar pasti dari Medan,” kata mertua Ainul, Oma Amir, saat ditemui Tempo, 30 Juni.

Raut kesedihan tampak dari sudut matanya yang berlinang. Sesekali Amir sesenggukan saat menceritakan peristiwa menjelang kepergian anak perempuannya, Tri Astuti Indah Sari, 35 tahun; bersama suaminya, Ainul Abidin; serta dua cucunya, Rizki Putri Ramadani (9), dan Muhammad Arif Wijaksono (6).

Menurut Amir, Ainul merupakan prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. Sebelumnya, ia bertugas di Markas Arhanudse, Kubang, Kampar. Namun, pada pertengahan September 2014, Ainul dipindahkan ke Kodim Ranai di Natuna.

Amir mengatakan, Ainul pulang ke Pekanbaru pada 23 Juni lalu untuk menjemput anak dan istrinya. Ia memboyong keluarganya ke Natuna karena mendapat fasilitas perumahan dari Kodim Ranai. “Dia pulang untuk mengurus surat pindah sekolah anaknya,” kata Amir.

Amir sempat mencegah Ainul agar tidak berangkat menggunakan Hercules. Ainul dimintanya pulang pada Kamis besok menggunakan pesawat komersial. Tapi, lantaran masa izin tugasnya telah habis, Ainul berkeras membawa istri dan anaknya terbang dengan Hercules. “Kebetulan pagi tadi ada jadwal keberangkatan Hercules ke sana,” ujarnya.

Namun, nahas bagi Ainul dan keluarganya, pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di Medan saat akan terbang ke Tanjung Pinang. Pesawat jatuh di Jalan Jamin Ginting dan menimpa bangunan lainnya setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan.

Gundah-gulana juga melanda Sriyono, paman Kapten Penerbang Sandy Permana, 30 tahun. Menurut Sri, keluarganya masih menunggu kabar mengenai jenazah pilot pesawat Hercules tersebut. "Ada adik ipar almarhum di Medan yang mengecek di rumah sakit," kata dia.

Sri menuturkan, sampai saat ini adik ipar almarhum belum menemukan jenazah Sandy. "Saya sedang kontak terus, tapi belum ketemu jenazahnya," kata dia. Informasi dari TNI AU, semua korban dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik.

Jika nanti jenazah ditemukan, Sriyono mengatakan keluarga akan meminta agar dipulangkan ke Semarang. "Akan diurus oleh mertuanya," kata dia. Sebab, Sandy sudah tak punya orang tua. "Dua-duanya sudah meninggal, berturut-turut dalam waktu enam bulan."

Sandy diketahui memiliki seorang istri bernama Nana Hapsari, yang berprofesi sebagai dokter. Dia juga memiliki dua orang putri yang masih kecil. Putri pertama bernama Putri, 3 tahun, dan kedua Zahira, 2 tahun.

RIYAN NOFITRA (PEKANBARU) | NINIS CHAIRUNNISA






Advertising
Advertising



Berita terkait

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.

Baca Selengkapnya

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.

Baca Selengkapnya

Jatuhnya Hercules, Mayor Marlon Sang Inspirator Keluarga

20 Desember 2016

Jatuhnya Hercules, Mayor Marlon Sang Inspirator Keluarga

Mayor Marlon, pilot sekaligus instruktur, adalah putra Biak yang menjadi salah satu korban jatuhnya Hercules TNI AU.

Baca Selengkapnya

Korban Hercules Asal Magetan Dimakamkan Dekat Keluarga  

19 Desember 2016

Korban Hercules Asal Magetan Dimakamkan Dekat Keluarga  

Jenazah Agung dikebumikan di tempat pemakaman milik keluarga di Kelurahan Mranggen, Kecamatan Maospati.

Baca Selengkapnya

Hercules Jatuh, DPR Minta TNI Investigasi Perawatan Pesawat

19 Desember 2016

Hercules Jatuh, DPR Minta TNI Investigasi Perawatan Pesawat

Charles Honoris, mengatakan TNI harus menginvestigasi secara komprehensif terkait perawatan dan pengelolaan skuadron pesawat miliknya.

Baca Selengkapnya

TNI AU: Para Penerbang Terus Berlatih Pendaratan Darurat  

19 Desember 2016

TNI AU: Para Penerbang Terus Berlatih Pendaratan Darurat  

TNI Angkatan Udara mengatakan langkah pengadaan pesawat militer sesuai dengan rencana strategis AU.

Baca Selengkapnya

Menteri Ryamizard: Tunggu Hasil Penyelidikan Penyebab Jatuhnya Hercules

19 Desember 2016

Menteri Ryamizard: Tunggu Hasil Penyelidikan Penyebab Jatuhnya Hercules

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu belum mau berkomentar terkait dengan jatuhnya pesawat angkut TNI jenis Hercules C130 A-1334.

Baca Selengkapnya

Korban Hercules, Madu dari Pelda Agung yang Tak Sampai  

19 Desember 2016

Korban Hercules, Madu dari Pelda Agung yang Tak Sampai  

Korban jatuhnya pesawat hercules A-1334, Pembantu Letnan Dua Agung Sugihantono, sempat membelikan madu untuk ayahnya.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Beri Penghormatan untuk Korban Hercules Jatuh  

19 Desember 2016

Panglima TNI Beri Penghormatan untuk Korban Hercules Jatuh  

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan penghormatan terakhir kepada prajurit yang menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules A-1334.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenapa TNI Masih Butuh Banyak Hercules  

19 Desember 2016

Ini Alasan Kenapa TNI Masih Butuh Banyak Hercules  

Gatot Nurmantyo mengaku sudah mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kemampuan alutsista dirgantara.

Baca Selengkapnya