TEMPO Interaktif, Surabaya:Sekitar 200 orang yang menamakan diri Front Rakyat Jawa Timur (FRJT) memblokade jalan masuk utama ke Surabaya di Bundaran Waru, Kamis (13/10) siang. Aksi itu sebagai protes atas kenaikan harga BBM yang dinilai membuat rakyat makin sengsara.Aksi itu melibatkan sejumlah eleman masyarakat di Jawa Timur, mulai dari kalangan buruh, petani, nelayan dan mahasiswa. Setelah memulai aksi di Bundaran Waru dengan berorasi, mereka selanjutnya memblokade jalan utama ke Surabaya di Bundaran Waru sekitar 15 menit. Aksi itudilanjutkan dengan berjalan sejauh hampir 2 kilometer menuju Graha Pena, Jawa Pos.Di Graha Pena mereka meminta JTV (stasiun televisi lokal milik Jawa Pos Group) untuk menyiarkan tuntutan mereka. Manajemen JTV memenuhi permintaan itu. "Ini adalah aksi seluruh rakyat Jawa Timur yang menjerit hampir mati karena kebijakan Presiden Yudhoyono-Kalla menaikkan BBM," kata Rudi Asiko, juru bicara FRJT.Menurut Rudi, pencabutan subsidi BBM membuat jumlah rakyat miskin bertambah. Kompensasi pencabutan subsisi BBM yang diberikan kepada keluarga miskin dinilainya tetap tak mampu menambal kenaikan harga barang-barang."Konstitusi menjamin rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Rakyat berhak untuk menolak kebijakan-kebijakan yang tidak prorakyat. Karena itu batalkan kenaikan BBM," katanya.Sunudyantoro