RESHUFFLE KABINET: Inikah Daftar Menteri yang Akan Dicopot?
Editor
Gendur Sudarsono
Selasa, 30 Juni 2015 07:04 WIB
Menteri Ekonomi yang Disorot
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil masuk daftar rapor merah karena dinilai kurang memberi backup kepada Presiden tentang makroekonomi. “Koordinasi para menteri ekonomi dinilai kurang bagus,” kata salah satu pejabat Istana.
Sofyan Djalil menyatakan siap dicopot seandainya benar rapornya merah. "Kalau saya tak populer dan di-reshuffle, tak ada masalah," ujarnya.
Nama lain yang masuk daftar merah adalah Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Jokowi dalam sebuah rapat kabinet kerja di Istana Bogor, Maret lalu dikabarkan murka lantaran Gobel tak melaporkan kenaikan harga beras hingga Rp 10.300 per kilogram.
Selain soal kabar beras plastik di Bekasi, Gobel juga dianggap bertanggung jawab atas lamanya dwelling time atau waktu labuh kontainer di pelabuhan sebelum memulai perjalanan darat. Rachmat Gobel sendiri mengaku sudah bekerja maksimal. “Tak bisa melakukan perubahan dalam waktu tiga-enam bulan.
Baca juga: Jokowi dan Curhat Soal Loyalitas Menteri
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebenarnya tak terlalu bermasalah dalam menangani bidang teknis keuangan. Tapi menurut pejabat Istana, Jokowi memberi ponten merah atas komunikasi politik Bambang ke parlemen. Bambang dinilai tidak memiliki wibawa politik yang baik, tidak seperti ketika Menteri Keuangan dijabat Agus Martowardojo atau Sri Mulyani Indrawati. Ketika ditanyai soal ini, Bambang memilih irit berkomentar. “Saya serahkan ke Presiden,” katanya.
Jokowi dikabarkan kecewa dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Pangkal soalnya antara lain negosiasi Freeport, Blok Mahakam, dan kisruh pelantikan pejabat eselon I di Kementerian Energi. Tapi, di luar masalah itu, Jokowi puas terhadap kinerjanya. Sudirman pun menyatakan legawa jika ternyata harus dicopot dari jabatan menteri. “Saya tidak berkeberatan diganti,” ujarnya.
Selanjutnya: Menteri Andrinof, Tedjo, dan Yudddy
<!--more-->
Menteri Andrinof, Tedjo, dan Yudddy
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago juga disebut-sebut mendapat rapor merah. “Andrinof dinilai tak mampu menerjemahkan dengan baik Nawacita dan janji kampanye Jokowi ke dalam perencanaan pembangunan,” kata seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden menirukan ucapan Jokowi.
Andrinof menolak berkomentar. “Saya tidak mau menanggapi info yang tidak jelas,” ujarnya.
Menko Polkam Tedjo Edhy Purdijatno juga punya rapor merah karena komunikasi publiknya yang buruk. Pernyataan Tedjo kerap menimbulkan kontroversi yang merugikan pemerintah. Misalnya komentar miring Tedjo dalam konflik KPK dan Polri.
Baca juga: Dituding Hina Jokowi, Ini Jawaban Menteri Rini
Rapor merah lagi adalah kinerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Keinginan Jokowi adalah mengganti, tapi ia tengah mencari jalan keluar sehubungan dengan jatah Partai Hanura di kabinet.
Yuddy tenang ketika ditanyai kemungkinan ia masuk daftar yang dirombak dari kabinet. “Bagi saya, yang penting bekerja dengan baik sebagai kepanjangan tangan Presiden. Saya serahkan ke Presiden untuk menilainya,” katanya
AW | ANANDA TERESIA | FAIZ NASHRILLAH | TIKA PRIMANDARI
Berita Menarik:
Kisah Margriet : Motif Harta, Pembunuhan Direncanakan Lama
3 Indikasi Angeline Direncanakan Dibunuh, Lalu Ditutupi