Kisah Margriet : Motif Harta, Pembunuhan Direncanakan Lama

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 30 Juni 2015 06:59 WIB

Kedua anak kandung Margriet, Yvonne Caroline Megawe (tengah) dan Christina Telly Megawe (kanan) didampingi pengacara ibunya Hotma Sitompoel (kiri) usai menemui ibunya di Markas Polda Bali, Denpasar, Bali, 17 Juni 2015. Margriet diperiksa dan ditahan oleh kepolisian Polda Bali atas dugaan kasus penelantaran anak, yaitu Angeline, anak adopsi Margriet yang sempat dinyatakan hilang namun ditemukan terbunuh dan dikubur di belakang rumahnya. TEMPO/Johannes P. Christo

Peran Dua Putri


Peran Yvone dan Christina bertugas untuk melaporkan hilangnya Angeline di media sosial. Di antaranya dengan mengajak lembaga Safe Childfoods Foundation untuk melakukan pencarian Angeline. Karena kebetulan Yvonne menjadi salah satu relawan di lembaga tersebut.


Melihat adanya ketidakberesan itu, pada 1 Juni 2015, Ipung mendesak Polsek Denpasar Timur untuk melakukan penyisiran kasus hilangnya Angeline. "Waktu itu saya sudah teriak-teriak di media massa bahwa Angeline sudah meninggal dan dikubur di dalam rumah," tuturnya.


Baca juga: 3 Indikasi Angeline Direncanakan Dibunuh, Lalu Ditutupi


Mendengar pernyataan Ipung yang cukup mengagetkan publik itu, Yvone dan Christina melakukan aksi napak tilas pada 3 Juni 2015. Ipung menduga, aksi seremonial yang dilakukan bersama KPAI dan Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie itu hanya untuk mengalihkan perhatian publik dari pernyataan Ipung.

"Lha wong saya tidak diundang kok. Tapi saya datang untuk melihat," kata Ipung sembari menegaskan bahwa acara itu hanya semacam seremonial yang menjijikkan baginya. Yvone dan Christine juga ia sebut sebagai dalang dibalik rekayasa lainnya.



Saat Angeline masih dinyatakan hilang, dua anak tersangka utama pembunuhan Angeline, Margriet Christina Megawe, sempat membawa tiga koper besar keluar dari rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar Timur.

"Katanya mau pindah ke rumah di daerah Canggu," tutur Kanit Intelkam Polsek Denpasar Timur Dite Atmaja kepada Tempo, Senin, 29 Juni 2015. Kejadian itu berlangsung pada pukul 20.00 Wita, 25 Mei 2015, atau sembilan hari setelah Angeline dibunuh. Sesuai pengakuan Agus Angeline tewas pada 16 Mei 2015. (Baca:Putri Margriet Kepergok Bawa 3 Koper: Mau Hilangkan Bukti?)


Selanjutnya: Versi keluarga Margriet


<!--more-->


Berita terkait

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

14 jam lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

2 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

2 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

2 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

4 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

5 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

5 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

5 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya