Publik Diminta Pelototi Rekam Jejak Calon Pimpinan KPK

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 21 Juni 2015 20:00 WIB

Anggota Pantia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Meuthia Ganie Rochman setibanya di Gedung KPK, Jakarta, 9 Juni 2015. Kedatangan tim Pansel calon pimpinan KPK untuk berdiskusi sekaligus meminta bantuan kepada lima pimpinan KPK terkait pelaksanaan tahapan seleksi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Anggota Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Supra Wimbarti mengatakan semua pendaftar, yang sudah melengkapi syarat administratif, akan diumumkan ke media pada 27 Juni 2016. Dia berharap pengumuman itu memberi kesempatan bagi publik untuk mengawasi rekam jejak para pendaftar seleksi pimpinan Komisi Antirasuah.

"Setelah diumumkan, kami minta masyarakat melaporkan temuannya (soal rekam jejak pendaftar)," ujar Supra di Sekretariat Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada, Sabtu, 20 Juni 2015.

Supra menjelaskan, Pansel KPK mengandalkan laporan dari empat pihak dalam proses penelusuran rekam jejak pendaftar, yakni Kepolisian Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan serta masyarakat. "Kalau ada laporan buruk dari salah satu, pasti menjadi pertimbangan kami," katanya.

Supra mengatakan Pansel KPK mengalokasikan waktu selama dua pekan untuk penelusuran rekam jejak pendaftar. Masih ada lima tahapan lain setelah proses seleksi administratif selesai. Pansel akan memeras jumlah peserta seleksi hingga menjadi delapan calon pimpinan KPK pada akhir Agustus 2015.

Sampai akhir pekan ini, Supra mencatat telah ada 189 nama pendaftar yang sudah melengkapi syarat administratif ke Pansel KPK. Namun, dia tidak menjelaskan detil latarbelakang kelompok profesi pendaftar.

Sementara itu, Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Zainal Arifin Mochtar meminta Tim Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK berhati-hati menyaring pendaftar. Dia menyarankan sebaiknya Pansel KPK membuat instrumen seleksi yang bisa mencegah lolosnya calon tak berintegritas secara akurat. "Saringan milik Pansel harus memastikan calon tak berintegritas terdepak," kata Zainal.

Selain itu, Pansel KPK perlu mewaspadai pendaftar yang sekadar mencari lowongan kerja. Pendaftar seperti ini juga perlu dijegal oleh Pansel KPK sejak proses seleksi di tahap awal. "Biasanya, mayoritas pendaftar hanya job seeker (pencari lowongan) dan mereka tak paham mekanisme kelembagaan di KPK," kata Zainal.

Dia juga mengingatkan Pansel KPK agar mengabaikan wacana harus ada perwakilan kepolisian dan kejaksaan di Komisi Antirasuah. “Wacana ini salah karena tak berdasar undang-undang,” ujar Zainal. Selain itu, keberadaan wakil dari kejaksaan atau kepolisian di KPK tidak menjamin pemberantasan korupsi di Indonesia bisa makin maju.

Adapun Direktur Perkumpulan IDEA, Wasingatu Zakiyah mengimbuhkan Koalisi aktivis juga berencana mengawal pencalonan para pendaftar yang mereka anggap layak memimpin KPK. Pengawalan tidak hanya dilakukan oleh Koalisi pada tahapan seleksi di Tim Pansel saja, tapi juga hingga saat ada proses pemilihan di DPR. "Di dewan ini yang terberat, kami akan benar-benar kawal di sana," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

10 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

1 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

3 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

3 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya