TEMPO.CO, Jakarta - Proses penyebaran Middle East respiratory syndrome (MERS) menyadarkan setiap negara mengenai ancaman bahaya serius dari virus tersebut. World Health Organization (WHO) bahkan mengumpamakannya sebagai wake up call bagi semua negara.
"Artinya, setiap negara harus bangun dan mempersiapkan diri menghadapi penularan MERS, termasuk Indonesia," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama melalui pesan pendek, Jumat, 19 Juni 2015.
Tjandra menyebut Thailand telah melaporkan temuan kasus MERS CoV pada Kamis, 18 Juni 2015. Padahal angka kematian MERS CoV di Korea hingga kemarin menjadi 12,27 persen. Angka tersebut naik dibandingkan dengan angka kematian akibat MERS CoV di Korea yang selalu di bawah 10 persen. Selama ini, angka di bawah 10 persen dianggap relatif lebih baik. Ketika mencapai 12,27 persen, angka kematian MERS di Korea masuk kategori ambang batas angka psikologis.
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan langkah strategis guna mencegah MERS masuk ke Indonesia. Di antaranya, menyiapkan seratus rumah sakit rujukan yang dulu disiapkan untuk menangani penderita ebola dan flu burung.
Kementerian juga menyiapkan Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laboratorium ini merupakan satu dari tiga laboratorium di Asia yang diakui bisa memeriksa MERS, selain Thailand dan India. Penyuluhan kepada masyarakat juga diinsentifkan. Pemerintah, tutur dia, telah memperketat keamanan di bandara internasional, yang merupakan pintu masuk warga negara asing ke Indonesia.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohammad Subuh mengatakan setiap penumpang pesawat dari negara terinfeksi MERS, seperti Korea Selatan dan Arab Saudi, akan diberi kartu kuning. Kartu itu harus diisi dengan riwayat kesehatan dan dibawa selama berkunjung ke Indonesia. Bila dalam 14 hari terserang demam tinggi lebih dari 38 derajat, pemegang kartu kuning diwajibkan melapor ke institusi kesehatan terdekat.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita terkait
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
2 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar
4 hari lalu
KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.
Baca SelengkapnyaBantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker
8 hari lalu
Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
8 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaHipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
18 hari lalu
Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.
Baca Selengkapnya3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes
35 hari lalu
Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?
Baca SelengkapnyaEdy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah
36 hari lalu
Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.
Baca SelengkapnyaGuru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies
54 hari lalu
Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.
Baca SelengkapnyaWHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas
20 Februari 2024
Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi
Baca SelengkapnyaPeringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?
31 Januari 2024
Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.
Baca Selengkapnya