Fadli Zon Anggap Penyidik Independen KPK Ilegal  

Reporter

Rabu, 17 Juni 2015 18:27 WIB

Politikus Gerindra, Fadli Zon, memberikan keterangan kepada media usai menggelar pertemuan tertutup di Bakrie Tower, Jakarta, 29 Januari 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat berencana menghapus aturan mengenai penyelidik dan penyidik "independen" di Komisi Pemberantasan Korupsi dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai tak ada aturan yang menjadi dasar bagi KPK mengangkat penyelidik dan penyidik di luar kepolisian dan kejaksaan.

"Penyidik independen itu seperti apa? Tak ada aturannya," kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya ini, Rabu, 17 Juni 2015.

KPK pernah mengangkat penyelidik dan penyidik independen pada 2012. Dasar pengangkatan tersebut adalah Pasal 43 ayat 1 dan Pasal 45 ayat 1 UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Ketika itu, hubungan KPK dengan polisi sedang memanas gara-gara kasus korupsi alat uji surat izin mengemudi di Korps Lalu Lintas Polri dengan tersangka Kepala Korps Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Polri lantas menarik lebih dari 20 personelnya di KPK. Sebagian dari mereka memilih bertahan dan diangkat jadi penyidik di KPK.

Belakangan, ketentuan ini dipersoalkan oleh tersangka korupsi di KPK, Hadi Poernomo. Mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan ini mengajukan permohonan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Haswandi, yang jadi hakim tunggal dalam sidang praperadilan ini, mengabulkan permohonan Hadi Poernomo pada Mei lalu. Haswandi juga menyatakan penyelidik dan penyidik KPK tak sah karena bukan polisi dan jaksa.

Kemelut ini berlanjut dengan wacana merevisi UU KPK. Selain mengenai kewenangan penyadapan, yang bakal direvisi oleh Dewan adalah ketentuan pengangkatan penyidik KPK. Rencana revisi ini masuk program legislasi nasional.

Menurut Fadli, aturan pengangkatan penyelidik dan penyidik independen itu bertentangan dengan Pasal 4 dan 5 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. "Yang namanya penyelidik dan penyidik itu kejaksaan dan kepolisian," ujarnya.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya