Menyusup ke Blok Ambalat, Malaysia Akan Ditegur Moeldoko

Reporter

Senin, 15 Juni 2015 17:25 WIB

KRI Sultan Nuku membawa unsur muspida menuju perairan Ambalat di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Jum'at (12/6). Para pejabat ingin melihat kondisi perairan Ambalat yang menjadi sengketa tersebut. Tempo/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko geram dengan ulah Malaysia yang masih membolehkan pesawatnya melintas di atas Blok Ambalat di Kalimantan Utara. Padahal, kata dia, petinggi militer Malaysia setingkat panglima sudah sepakat tidak memasuki kawasan perbatasan itu.

"Sebenarnya kami sudah bersepakat dengan panglima mereka, ya, untuk masalah Ambalat jangan lagi ada di sana," ucap Moeldoko di Istana Negara, Senin, 15 Juni 2015. "Kita saling menjaga saja. Saya juga menjaga. Kami sudah sepakat."

Namun Malaysia seperti melanggar perjanjiannya dengan Indonesia. Moeldoko mengaku tak akan tinggal diam. Dia menuturkan akan mengambil tindakan. "Pasti nanti akan kami ingatkan lagi," ujarnya.

Moeldoko mengatakan, dalam mengambil tindakan itu, dia akan melakukan upaya diplomasi dengan Malaysia. "Kami dalam dunia diplomasi ada yang diawali dari soft diplomasi dulu, tanyakan kenapa dan apa alasannya mereka melakukan itu," ucapnya.

Blok Ambalat merupakan perbatasan udara antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Utara. Wilayah tersebut masih rawan disusupi pesawat asing. Komandan Pangkalan Udara Tarakan Letnan Kolonel Tiopan Hutapea berujar, sepanjang 2015, ada sembilan pesawat asing yang masuk secara ilegal ke wilayah Ambalat. "Sebagai contoh, pada Februari terjadi empat kali pelanggaran," ujar Tiopan.

Menurut Tiopan, pelanggaran tersebut terjadi di wilayah A-7 atau Ambalat selatan. Area seluas lebih dari 300 mil laut itu masih menjadi persoalan bagi Indonesia dan Malaysia. Sebabnya, Malaysia langsung mengklaim sebagai negara kepulauan setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan Pulau Sipadan dan Ligitan menjadi milik negeri jiran tersebut. Walhasil, Malaysia juga mengklaim mempunyai wilayah zona ekonomi eksklusif sejauh 200 mil laut dari garis pantai Sipadan dan Ligitan.

Bukan hanya Malaysia yang menerobos. Sepanjang tahun lalu, misalnya, terdapat tiga kasus serupa. Salah satunya adalah sebuah pesawat latih asal Australia yang memasuki wilayah udara Sulawesi Utara tanpa izin pada 22 Oktober 2014. Dua unit jet Sukhoi dari Landasan Udara Hasanuddin di Makassar akhirnya memaksa turun pesawat rute Darwin-Filipina tersebut.

REZA ADITYA

Berita terkait

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

6 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

25 hari lalu

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

27 hari lalu

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

Bos PT SHB Enik Waldkonig mengaku menemui sejumlah lembaga negara saat mau menawarkan program ferienjob ke universitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

28 hari lalu

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

Moeldoko menyampaikan bahwa pihaknya sudah lakukan rapat evaluasi terkait program magang ferienjob 2023 pada minggu lalu.

Baca Selengkapnya

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

28 hari lalu

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

KSP Moeldoko mengatakan baru tahu soal ferienjob dan minta diadakan rapat untuk membahasnya.

Baca Selengkapnya

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

29 hari lalu

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

Ngabalin menjelaskan tim transisi dari Jokowi ke Prabowo akan dibentuk dalam waktu cepat.

Baca Selengkapnya

KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

29 hari lalu

KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

Jokowi akan mengakhiri masa pemerintahan pada 20 Oktober 2024, saat Prabowo dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Baca Selengkapnya

Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar Usulkan Pengadilan Rakyat, Ini Alasannya

45 hari lalu

Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar Usulkan Pengadilan Rakyat, Ini Alasannya

Ahli Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar sebut pengadilan rakyat dalam deklarasi Kampus Menggugat. Begini balasan Moeldoko.

Baca Selengkapnya

AHY Bertemu dengan Beberapa Tokoh Setelah Menjabat Menteri ATR, Siapa Saja?

51 hari lalu

AHY Bertemu dengan Beberapa Tokoh Setelah Menjabat Menteri ATR, Siapa Saja?

AHY telah bertemu dengan beberapa tokoh dengan berbagai tujuan, dari meminta dukungan hingga peningkatan hubungan kerja

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

55 hari lalu

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya