Yahya Muhaimin: Jumlah Ideal TNI 2 Juta Personil

Reporter

Editor

Rabu, 28 September 2005 15:19 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Prof Dr Yahya A. Muhaimin menyatakan, kekuatan pertahanan Indonesia hingga saat ini masih jauh dari kebutuhan standar minimal, baik dari segi anggaran maupun jumlah personilnya. Dampaknya, TNI cukup kesulitan untuk menjaga dan mengamankan seluruh wilayah RI baik dari ancaman asing maupun dari dalam. Jumlah personil TNI pada 2004, hanya 346 ribu. Angka itu, jelas sangat tidak sebanding dengan luas wilayah RI dan besarnya penduduk Indonesia. “Idealnya, jumlah personil TNI adalah 2 juta atau sekitar 1 persen dari jumlah penduduk Indonesia,” kata Yahya saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai guru besar Fisip UGM, Rabu (28/9). Selain jumlah personil, lanjut dia, anggaran untuk pertahanan Indonesia juga sangat kecil dibanding Negara lain. Tahun 2002, sebesar Rp 12,7 triliun atau 3 persen dari Gross Domestic Product (GDP). Tahun 2004, naik cukup signifikan yaitu seebsar Rp 21,4 triliun. "Jumlah anggaran yang begitu minimal, tidak mungkin dapat mengembangkan postur pertahanan Indonesia yang kuat, baik untuk segi kondisi personil TNI maupun untuk mutu dan kemampuan perlengkapan pertahanan," kata Yahya. Dari segi peralatan, lanjutnya, Indonesia juga sangat jauh tertinggal dari Singapura yang memiliki wilayah jauh lebih kecil. TNI AD hanya memiliki tank ringan sebanyak 275 jenis AMX-13, 15 buah PT-76, 60 Scorpion-90, 69 Saladin, 55 ferret dan 18 VBL, Singapura memiliki 100 tank jenis centurion MBT dan 350 tank AMX-13-SM1, 22 AMX-10.Untuk itu, Yahya menegaskan perlunya agenda pembinaan pertahanan Indonesia yang jelas setidaknya melalui tiga hal. Pertama, meningkatkan pertahanan Indonesia sebagai bagian keamanan nasional. Kedua, agenda yang berkaitan dengan masalah anggaran pertahanan. Ketiga, mengembangkan potensi masyarakat sipil dalam bidang pertahanan dan keamanan nasional. “Partisipasi masyarakat sipil dalam pertahanan, selain meringankan beaya yang ditanggung pemerintah juga menjadikan total defense system menjadi lebih tangguh," kata Yahya. Syaiful Amin

Berita terkait

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

8 Januari 2024

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

12 September 2019

Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

Drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II.

Baca Selengkapnya

Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

10 Januari 2018

Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

TNI juga memesan sembilan alutsista lainnya yakni pesawat Cassa NC-212i, tujuh helikopter Caracal, enam helikopter serang, empat pesawat AKS Peter.

Baca Selengkapnya

TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

9 Januari 2018

TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

TNI mendapat alutsista baru berupa 3 heli serang, 2 unit heli anti kapal selam, dan satu unit pesawat CN235 MPA. Alutsista ini buatan PT DI.

Baca Selengkapnya

TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

21 Desember 2017

TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

Ada beberapa aspek dalam penyediaan alutsista yang harus diperkuat TNI Angkatan Darat guna memenuhi Minimum Essential Force pada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

25 Oktober 2017

Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan harus ada dukungan politik untuk industri senjata PT Pindad. Sebisa mungkin TNI-Polri pakai produk Pindad.

Baca Selengkapnya