Sopir Bus Pariwisata Maut Ditetapkan Jadi Tersangka

Reporter

Rabu, 27 Mei 2015 19:33 WIB

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.untrr.ro

TEMPO.CO, Cianjur - Kepolisian Resor Cianjur telah menetapkan sopir bus pariwisata HP Trans, Derikma Hadiningrat, 38 tahun, sebagai tersangka. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cianjur Ajun Komisaris Didin Jarudin mengatakan pelaku dijerat ayat berlapis dalam Undang-undang Nomor 22/2009 pasal 310 tentang lalulintas dan angkutan jalan.

Pelaku dijerat dengan ayat 1, 2, 3 dan 4, lantaran mengakibatkan korban meninggal dunia, luka berat dan ringan serta kerugian materi. "Pelaku masih terus kami periksa," kata Didin, Rabu, 27 Mei 2015.

Bus pariwisata HP Trans bernomor polisi D 7564A F yang mengangkut rombongan SD Gentra, Taman Kopo Indah, Bandung menabrak lima kendaraan di depannya, pemotor dan seorang pejalan kaki. Akibatnya dua korban tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Salah satu korban tewas adalah Faiz. Menurut Pian Sopian, 25 tahun, paman korban, Faiz sehari-hari jarang keluar rumah.

Saat kejadian, keponakannya itu hendak pergi tahlilan 40 hari kematian kakeknya di kampung sebelah. Pulang tahlilan, saat berjalan di pinggir jalan itulah dia tertabrak bus yang mengalami rem blong.

"Kata saksi yang melihat dia sebelumnya, Faiz berjalan di pinggir jalan. Tiba-tiba tubuhnya menghilang saat sebuah bus nyelonong. Tahunya terbawa bus dan tubuhnya ditemukan tergeletak beberapa meter dari lokasi," ujar Pian di Cianjur, Rabu 27 Mei 2015.

Pian menjelaskan, sehari sebelum kejadian, tak biasanya Faiz menyalami semua saudara-saudaranya dan meminta maaf. Padahal, tak ada peristiwa apa-apa. "Wajahnya saat itu tampak pucat sekali," kata Pian.

Lain halnya dengan korban lain, Suparlan, 43 tahun, asal Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Cianjur. Laki-laki berputra dua yang berprofesi sebagai tukang ojek ini terlindas bus bersama sepeda motor Yamaha Mio yang dikendarainya. Dia tewas dalam posisi terjepit di kolong bus.

Maryati, 45 tahun, kakak Suparlan, menuturkan, tak ada firasat apapun sebelum kejadian. Namun, menurut dia, seminggu sebelumnya korban berkata hendak menitipkan anak-anaknya. "Ya, Suparlan datang dan berkata nitip anak-anak. Saya tidak tahu maksudnya waktu itu," tutur Maryati.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

13 jam lalu

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

Kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok masih jadi perhatian publik. Ketahui perbedaan bus pariwisata dan bus reguler.

Baca Selengkapnya

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

13 jam lalu

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana membuat Dishub Sumut ambil kebijakan perketat aturan hingga kemenhub akan terapkan aturan jangka pendek.

Baca Selengkapnya

Usai Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Muncul Pro dan Kontra Study Tour, Pj Gubernur Jabar Sampai Keluarkan Surat Edaran

1 hari lalu

Usai Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Muncul Pro dan Kontra Study Tour, Pj Gubernur Jabar Sampai Keluarkan Surat Edaran

Pro dan kontra soal study tour langsung mengemuka usai kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang beberapa waktu lalu. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

2 hari lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

3 hari lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

3 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

Pengusaha travel meminta pemerintah jangan menghentikan kegiatan study tour karena adanya kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

3 hari lalu

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya bakal menindaklanjuti usulan penerapan uji kir.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

3 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

3 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

3 hari lalu

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Doktes spesialis ortopedi RS Bhayangkara Brimob sebut kondisi korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat pertama ditangani.

Baca Selengkapnya