Baku Tembak, Tiga Anggota Kelompok Bersenjata di Aceh Tewas
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Kamis, 21 Mei 2015 14:14 WIB
TEMPO.CO, Banda Aceh– Aparat Kepolisian Resor Pidie bersama Tentara Nasional Indonesia menembak mati tiga anggota kelompok kriminal bersenjata dalam kontak tembak di wilayah Kecamatan Grong-grong, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Saat ini polisi masih menyisir wilayah itu untuk mencari sisa kelompok yang diperkirakan berjumlah 15 orang. “Masih dilakukan penyisiran di TKP (tempat kejadian perkara), saya mau ke sana,” kata Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi, Kamis, 21 Mei 2015. di Banda Aceh.
Menurut Husein kelompok bersenjata yang diduga anak buah Din Minimi tersebut dicegat polisi dan tentara saat mau bergeser dari satu tempat ke tempat lain. Mereka dihadang aparat di jalan sekitar Desa Gintung, Grong-grong, pukul 23.00 WIB, Rabu malam, 20 Mei 2015. “Tersangka kena tiga, meninggal dunia,” kata Husein.
Dua jenazah, ujar dia, ditemukan seusai baku tembak. Adapun satu jenazah lagi ditemukan saat penyisiran Kamis pagi, sehingga totalnya menjadi tiga. Menurut laporan dari lapangan, kata Kapolda, empat anggota kelompok bersenjata lainnya juga terkena tembakan. Namun keberadaan mereka masih dicari.
Aparat berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa satu pucuk AK-16 popor lipat, sejumlah amunisi serta perlengkapan lainnya. Informasi yang diperoleh Tempo dari polisi, tiga orang tewas diterjang peluru tersebut berinisial IY, 42 tahun, asal Pidie, SI (32) asal Aceh Utara, dan YI (27) asal Aceh Timur.
Masih menurut polisi tersebut, keberadaan kelompok bersenjata terdeteksi berkat laporan masyarakat. Awalnya masyarakat melaporkan tentang adanya gerak-gerik kelompok bersenjata berkekuatan 15 orang. Polisi dan TNI kemudian menurunkan 25 personelnya untuk menghadang pergerakan mereka.
Salah seorang warga Grong-grong, Maimun, kepada Tempo menuturkan bahwa masih banyak anggota TNI dan polisi yang melakukan penyisiran di lapangan. “Semalam sebelum kontak senjata, saya melihat ada aparat di sekitar lokasi. Awalnya kami pikir hanya razia, ternyata ada kelompok bersenjata yang sedang diburu,” ujarnya.
ADI WARSIDI