Alasan PDIP Belum Desak Jokowi Reshuffle Kabinet  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 9 Mei 2015 15:07 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, saat berada di Ruang Sidang Kabinet, Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 30 Maret 2015. Sidang membahas kenaikan harga bahan pokok, Polhukam, dan agenda kunjungan kerja Presiden Jokowi selama di luar negeri. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri mengatakan partainya belum perlu mendesak Presiden Joko Widodo untuk merombak kabinet. Alasannya, partai utama pendukung pemerintah itu harus berhati-hati terhadap munculnya opini reshuffle. "Sejak dulu reshuffle pasti menimbulkan gangguan stabilitas," katanya, Sabtu, 9 Mei 2015.

PDIP enggan bila isu reshuffle digunakan sekelompok orang yang ingin mencapai kepentingan sendiri. Hanya ada dua alasan munculnya dorongan perombakan kabinet, yaitu asli aspirasi publik atau ditunggangi kepentingan politik lain. Menurut dia, dalam isu perombakan kabinet ada orang yang mau menjadi menteri serta ada partai baru yang mau masuk koalisi dan minta kursi di kabinet.

"Ada partai koalisi yang mau memperbanyak kursi atau partai yang mau tukar kursi yang lebih strategis," kata Rokhmin. Kondisi pemerintahan, khususnya sektor ekonomi, memang tengah bermasalah. Namun itu tak semata karena kinerja para menteri Kabinet Jokowi. Situasi ekonomi global dan pekerjaan rumah yang ditinggalkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut andil dalam merosotnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Karena itu, Rokhmin menyatakan PDI Perjuangan meminta seluruh partai politik tidak menunggangi isu reshuffle untuk kepentingan pribadi. Saat ini partai koalisi pemerintah dan partai oposisi seharusnya bersatu untuk kepentingan bangsa. Kursi dan jabatan dalam pemerintahan bisa diperebutkan lagi pada pemilihan umum lima tahun mendatang.

PDIP pun, menurut dia, sudah bulat satu suara sesuai dengan arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk tidak mendesak Jokowi merombak kabinet. PDIP bersikap menunggu keputusan perogratif presiden sambil mempersiapkan sejumlah kader untuk diusung membantu pemerintah. "Instruksi langsung dari Megawati, harus satu suara. Yang berbeda silakan keluar," ujar Rokhmin.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

8 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

9 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

9 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

13 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

14 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya