Presiden Jokowi berjalan kaki usai melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 24 Oktober 2014. REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO, Ternate - Masyarakat Tidore kagum dengan kesederhanaan Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian sederhana dan sendal jepit menuju Mesjid Kesultanan Tidore untuk shalat Jumat pada 8 Mei 2015.
"Padahalkan semua perlengkapan dan kebutuhan Presiden sudah disiapkan protokoler kepresidenan, tapi beliau justru memilih menggunakan sandal jepit. Saya hormat dengan sikap Presiden,” kata Amirudin Umar, warga Kelurahan Soasio, Kecamatan Tidore Pulau Kota Tidore Kepulauan.
Kesultanan Tidore, kata Amirudin, menyiapkan perlengkapan sholat seperti kain sarung dan baju koko dengan bahan kain halus. Namun semua perlengkapan itu tak digunakan lantaran Presiden Jokowi memilih mengenakan jubah putih yang disiapkan untuk pemberian gelar oleh Sultan Tidore.
Dia juga kagum karena Jokowi menyapa dan menyalami masyarakat Tidore. "Sikap inilah yang jarang diperlihatkan pejabat negara saat berkunjung ke Tidore,” kata Amirudin.
Penilaian senada disampaikan Sultan Tidore Husain Sjah. Menurut Husain, kesederhanaan Presiden Jokowi dapat berdampak positif terhadap upaya pembentukan perilaku hidup sederhana di masyarakat Tidore.
Sultan berjanji menerapkan perilaku sederhana untuk masyarakat adat Kesultanan Tidore. "Terlepas dari segala penilaian, kami sangat kagum dengan kesederhanaan ini. Kami berharap presiden Jokowi bisa mempertahankan sikap ini," ujar Husain.
Jumat, 9 Mei 2015, Presiden Jokowi mengunjungi Provinsi Maluku Utara. Kunjungan yang dilakukan sehari ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi di Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Selama di Maluku Utara Jokowi melakukan rangkaian kegiatan seperti peletakan batu pertama pembangunan mesjid raya dan gereja Oikumene di Sofifi.
