Soal Anggota TNI Jadi Pejabat KPK, Ini Penjelasan Panglima  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 8 Mei 2015 17:53 WIB

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan keterangan dalam Rapim TNI Tahun 2015 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, 22 Desember 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jayapura - Terkait rencana masuknya anggota TNI di dalam tubuh KPK, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan ada kesepakatan antara dirinya dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPK. Moeldoko menyebut ada keinginan dari Ketua KPK untuk jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK dari TNI berpangkat bintang dua dan satu orang untuk Pengawas Internal KPK dari TNI berpangkat bintang satu. (baca: Ruki: Kalau Kompetensi Cocok, Tak Salah TNI Jadi Pejabat KPK)

"Jadi kalau ada TNI masuk KPK, kami di TNI merasa tidak dibenturkan dengan pihak lainnya. Sebab itu nantinya, begitu anggota TNI ini lolos fit and proper test dan masuk, maka dia langsung lepas baju TNI dan menjadi PNS atau alih status," kata Jenderal Moeldoko kepada wartawan saat ditemui di atas KRI Dr Soeharso yang berlabuh di Pelabuhan Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 8 Mei 2015. (baca:Panglima TNI Sebut Ada Permintaan untuk Jadi Sekjen KPK)

Sedangkan terkait pandangan dan kekhawatiran beberapa orang terhadap militer yang terlalu masuk dalam wilayah sipil, seperti masuknya TNI ke KPK, kata Moeldoko, hal itu tak perlu dikhawatirkan. "Begini, saya selalu katakan bahwa pada jiwa prajurit profesional mengalir tanggung jawab sosial. Itu rumusannya. Jadi kalau hanya masuk di level persoalan sosial, saya masih oke. Tapi jangan coba-coba nanti ada tarikan-tarikan politik, itu yang kami tidak mau," ia menjelaskan. (baca:Mengapa KPK Tawarkan Posisi ke TNI?)

Terkait adanya anggota TNI yang masuk ke Kementerian Perhubungan, kata Moeldoko, mereka itu anggota TNI berpangkat tamtama dan TNI bintara. Mereka adalah TNI yang sudah masuk masa persiapan pensiun (MPP). "Mereka ini masih bersifat magang. Tapi nantinya, dari sekian orang yang magang ini, ada yang dianggap bagus dan sudah diterima serta pensiun dari TNI. Maka mereka masuk jadi PNS di Kementerian Perhubungan," katanya.

Menurut Moeldoko, anggota TNI yang memasuki MPP dan saat ini bekerja di Kementerian Perhubungan, adalah orang yang magang dan belum jadi PNS. "Bintara dan tamtama yang akan pensiun ini kita berdayakan. Sebab, selama ini kan pikirannya TNI pensiun jadi satpam. Tapi kebetulan dari Kementerian Perhubungan diberi akses untuk ke sana, ya sudah itu magang sambil belajar masuk jadi PNS," ia menjelaskan.

Terkait adanya tuduhan korupsi di tubuh TNI, Moledoko menegaskan di TNI tak ada korupsi. "Sebab, kami di TNI sekarang sudah terbuka dan akuntabel. Kami sudah mengundang KPK, BPK, maupun BPKP untuk melihat bahwa kami menyelenggarakan zona bebas korupsi. Namun saya katakan kepada mereka ada hal-hal yang tak boleh dipublikan, seperti untuk belanja alutsista. Sebab, nanti kalau dipublikasikan, alutsista itu kan sangat rahasia. Tapi hal lainnya, kami sangat terbuka sekali," ia menjelaskan.

CUNDING LEVI



















Advertising
Advertising

Berita terkait

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

7 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

26 hari lalu

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

28 hari lalu

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

Bos PT SHB Enik Waldkonig mengaku menemui sejumlah lembaga negara saat mau menawarkan program ferienjob ke universitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

29 hari lalu

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

Moeldoko menyampaikan bahwa pihaknya sudah lakukan rapat evaluasi terkait program magang ferienjob 2023 pada minggu lalu.

Baca Selengkapnya

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

29 hari lalu

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

KSP Moeldoko mengatakan baru tahu soal ferienjob dan minta diadakan rapat untuk membahasnya.

Baca Selengkapnya

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

30 hari lalu

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

Ngabalin menjelaskan tim transisi dari Jokowi ke Prabowo akan dibentuk dalam waktu cepat.

Baca Selengkapnya

KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

30 hari lalu

KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

Jokowi akan mengakhiri masa pemerintahan pada 20 Oktober 2024, saat Prabowo dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Baca Selengkapnya

Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar Usulkan Pengadilan Rakyat, Ini Alasannya

46 hari lalu

Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar Usulkan Pengadilan Rakyat, Ini Alasannya

Ahli Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar sebut pengadilan rakyat dalam deklarasi Kampus Menggugat. Begini balasan Moeldoko.

Baca Selengkapnya

AHY Bertemu dengan Beberapa Tokoh Setelah Menjabat Menteri ATR, Siapa Saja?

53 hari lalu

AHY Bertemu dengan Beberapa Tokoh Setelah Menjabat Menteri ATR, Siapa Saja?

AHY telah bertemu dengan beberapa tokoh dengan berbagai tujuan, dari meminta dukungan hingga peningkatan hubungan kerja

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

56 hari lalu

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya