Istana Tak Agendakan Evaluasi Polri  

Reporter

Selasa, 5 Mei 2015 20:04 WIB

Kapolri Badrodin Haiti bersama Jaksa Agung HM Prasetyo (kanan) dan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri (Kabareskrim) Budi Waseso (kiri) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Panitia Kerja (panja) Perppu KPK di Komisi III DPR RI, Jakarta, 22 April 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo tak memberikan arahan kepadanya untuk mengevaluasi kinerja Kepolisian RI. Menurut dia, arahan tersebut mungkin disampaikan langsung kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. "Masak, tanya ke saya? Mungkin di Menkopolhukam," ujar Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 5 Mei 2015.

Informasi ihwal evaluasi terhadap kinerja Kepolisian muncul setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, ditangkap aparat Badan Reserse Kriminal Polri. Padahal Jokowi pernah memerintahkan kepada Polri dan KPK agar tidak saling bermanuver.

Penangkapan tersebut memunculkan kembali desakan agar Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso dicopot karena dinilai tak mematuhi perintah Presiden.

Menurut Pratikno, Jokowi sudah menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan. Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu menolak berkomentar lebih banyak tentang penangkapan Novel. "Presiden kan sudah menyampaikan secara langsung kepada media. Saudara sudah tahu. Saudara sudah merekam itu," katanya.

Setelah Novel ditangkap, Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti agar tidak menahan Novel. "Saya perintahkan agar Novel tidak ditahan," ucap Jokowi setelah menjalankan salat Jumat di Masjid Kota Barat, Solo, Jumat, 1 Mei 2015.

Selain itu, Jokowi memerintahkan agar proses hukum yang dilakukan terhadap Novel Baswedan dijalankan secara adil dan transparan seta tidak mengganggu sinergi antara tiga lembaga penegak hukum, yakni KPK, Polri, dan kejaksaan.

Kasus yang menjerat Novel bermula saat dia menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bengkulu pada 2004. Dia terjerat kasus penganiayaan terhadap seorang pencuri sarang burung walet. Novel disebut menembak dan menyiksa pencuri itu. Kasus itu telah diproses aparat kepolisian setempat.

Pada 2012, kasus ini kembali mencuat. Penyidik Bareskrim mendatangi kantor KPK untuk menangkap Novel, tapi tidak berhasil. Banyak pihak menyebut tindakan Polri pada 2012 itu sebagai kriminalisasi. Sebab saat itu Novel menjadi salah satu penyidik KPK yang mengusut kasus korupsi simulator surat izin mengemudi dengan tersangka Inspektur Jenderal Djoko Susilo.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

29 Desember 2021

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

Kapolri Listyo Sigit berharap tagar itu menjadi motivasi bagi Polri untuk memperbaiki kinerjanya ke depan.

Baca Selengkapnya

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

28 Oktober 2021

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

Polisi itu di antaranya terlibat tindakan asusila dan menelantarkan keluarga.

Baca Selengkapnya

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

19 Oktober 2021

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

Ferdy Sambo mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak ragu dan ikut serta berperan aktif mengawasi kinerja anggota polri di lapangan

Baca Selengkapnya

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

1 Mei 2021

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

Teknologi kamera tubuh semakin banyak digunakan oleh lpenegak hukum Amerika Serikat dan sering kali memainkan peran sentral dalam memberikan bukti.

Baca Selengkapnya

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

21 Februari 2020

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Polri yang enam kali berturut-turut mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Baca Selengkapnya

IPW: Pembakaran Polsek Ciracas Buntut Kecewa Masyarakat ke Polisi

18 Desember 2018

IPW: Pembakaran Polsek Ciracas Buntut Kecewa Masyarakat ke Polisi

Indonesian Police Wacth (IPW) memandang, tragedi pembakaran kantor Kepolisian Sektor atau Polsek Ciracas merupakan buntut kekecewaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Efek Asisten SDM Polri Arief Sulistyanto hingga ke Daerah

25 Maret 2018

Efek Asisten SDM Polri Arief Sulistyanto hingga ke Daerah

Bekto mengkritik Polri yang memiliki banyak perwira yang menganggur yang jumahnya sekitar 414 orang.

Baca Selengkapnya

Banyak Perwira yang Menganggur, Kompolnas Kritik Kinerja Polri

25 Maret 2018

Banyak Perwira yang Menganggur, Kompolnas Kritik Kinerja Polri

Perwira menganggur itu, kata anggota Kompolnas, biasanya terjadi selepas sekolah pimpinan Polri. Banyak jabatan kosong di polda di luar Jawa.

Baca Selengkapnya

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

31 Agustus 2017

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

Teten mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan menanggapi pemberitaan tentang unggahan Jonru di akun media sosialnya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

28 Agustus 2017

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

Hasil bidikan para fotografer secara tidak langsung dapat menunjukkan perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca Selengkapnya