TEMPO Interaktif, Jakarta:Penerima hadiah Magsasay 2005, Teten Masduki menyatakan 7 September sebagai hari Hak Asasi Manusia (HAM)Indonesia. "Hari inilah pejuang hak asasi manusia Munir mati syahid diracun para pengecut,"katanya dalam acara peringatan Satu Tahun Meninggalnya aktvis HAM Munir di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu malam (7/9).Menurut Teten, semangat Munir memperjuangkan hak asasi manusia harus terus dipelihara dan tak boleh lemah. "Karena pelanggaran hak asasi sampai sekarang terus merajalela,"katanya. Teten berharap pemerintah juga tak boleh berhenti mengusut para pelaku pembunuhan Munir dan teror terhadap aktivis hak asasi manusia lainnya.Dalam acara yang dihadiri lebih dari seribu orang itu Teten berharap rakyat Indonesia bersatui pada memperjuangkan hak asasi manusia di negeri ini. "Kalau bukan rakyat sendiri yabng memperjuangkannya, negara atau pihak-pihak lain akan terus menindasnya,"ujarnya.Hadir tokoh-tokoh berbagai agama, mahasiswa, buruh, petani, seniman, aktvis dan rakyat biasa di tempat itu. Tampak tokoh Katolik Romo Frans Magnis Suseno, anggota Komnas HAM Asmara Nababan, Calon Anggota DPD dan aktivis Al-Irsyad Gheis Chalifah, Direktur Imparsial Rachlan Nashidik, Penerima Anugerah HAM Yap Thian Hiem Ade Rostiana Sitompul dan lain sebagainya.Ahmad Taufik