TEMPO Interaktif, Jakarta:Bekas Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia, Nathan Setiabudi menduga ada pihak ketiga yang ingin membuat tidak rukun antara umat beragama belakangan ini. "Saya dikirimkan pesan pendek sms) mencurigakan dari pak Baasyir (Abubakar Baasyir)," ujarnya.Pesan pendek itu juga masuk ke ustad Baasyir. Tapi dalam pesan pendek Baasyir, katanya, ada penambahan yang sifatnya memprovokasi umat lain. "Hal itu yang membuat saya curiga. Lalu saya kirim ke pak Baasyir pesan aslinya,"ujar Nathan. Masalah ini terungkap dalam silaturahmi antara Kapolri Jenderal Sutanto dengan para tokoh agama. Kapolri pun menduga hal yang sama, setelah dia mendapat pesan pendek dengan modus yang sama. "Saya menduga ada pihak ketiga yang tidak senang dengan kerukunan umat saat ini, ujarnya. Karena itu, supaya tidak mudah terprovokasi, umat antar agama di lapisan bawah diberitahu oleh para tokoh tersebut. "Kuncinya komunikasi,"kata Kapolri Sutanto.Dalam pembahasan mengatasi soal adanya kasus penutupan tempat ibadah, menurut Nathan, seharusnya polisi bisa memilah masalah antara aksi massa dengan ijin pembangunan gereja yang sulit bagi umat Kristen. "Kalau memang tidak ada ijin, ya, laporkan saja, biar hukum yang bertindak,"katanya. Menurut Pendeta Nathan, bila massa diberikan peluang untuk beraksi, maka ada kesan polisi terjebak untuk membiarkan massa. Bila dilaporkan, maka akan ada pengadilan yang menguak masalah sebenarnya. "Akan jelas bahwa mengurus ijin pembangunan gereja memang rumit sekali,"ujarnya.Yophiandi