Mary Jane Hanya Korban, Kemenlu Diam di Tempat  

Reporter

Editor

robby irfany

Selasa, 28 April 2015 15:32 WIB

Puluhan aktivis yang tergabung dalam komunitas buruh migran berdoa bersama dalam aksi seribu lilin di depan Istana Merdeka, Jakarta, 27 April 2015 malam. Aksi damai tersebut sebagai bentuk penolakan atas hukuman mati di Indonesia kepada buruh asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri menyerahkan proses eksekusi warga Filipina terpidana mati, Mary Jane Fiesta Veloso, kepada Kejaksaan Agung. Lembaga ini mengaku tidak berbuat apa-apa perihal eksekusi, sekalipun fakta baru membuktikan Mary Jane Fiesta Veloso hanya korban perdagangan manusia.

"Kami tidak melakukan apa pun. Semua yang bisa kami sampaikan itu hanya rencana eksekusi sudah melalui proses hukum," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir, saat dihubungi, Selasa, 28 April 2015.

Hari ini, “perekrut” Mary Jane, Maria Kristina Sergio, menyerahkan diri bersama suaminya ke polisi Kota Cabanatuan. Sambil menangis, Maria bersaksi bahwa dia yang merekrut Mary Jane, dan menyatakan terpidana mati tersebut tidak bersalah.

Namun Kementerian menyatakan, meski ada pengakuan baru, eksekusi tetap bisa berjalan. "Semua bergantung pada keputusan Kejaksaan Agung," ucap Armanatha.

Pemerintah Filipina hari ini juga meminta Menteri Retno Marsudi menunda eksekusi karena Mary Jane direncanakan menjadi saksi korban untuk kasus perdagangan manusia di sana. Sayangnya, Nasir mengatakan Kementerian tidak akan mengambil langkah apa pun guna kepentingan Filipina tersebut. "Biarkan negeri kita menegakkan hukum," ujar Armanatha.

Mary Jane dipidana karena membawa heroin seberat 2,6 kilogram ke Indonesia pada 25 April 2010. Tanggal eksekusi sampai sekarang belum disampaikan Kejaksaan Agung.

ROBBY IRFANY




VIDEO TERKAIT:



Advertising
Advertising

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

6 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

6 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

12 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

16 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya