Sulawesi Selatan Jadi Tempat Pelarian Teroris Poso  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 22 April 2015 13:16 WIB

Anggota Polisi membawa anggota kelompok teroris Santoso yang tewas saat baku tembak dengan anggota Brimob dan Densus 88 di Desa Sakina Jaya, Parig, Sulawesi Tengah,3 April 2015. Polisi menduga sekitar 10 orang kelompok teroris Santoso terlibat baku tembak dengan aparat. ANTARA /Fiqman Sunandar

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat, Inspektur Jenderal Anton Setiadji, mengakui bahwa wilayah hukumnya menjadi tempat pelarian teroris asal Poso, Sulawesi Tengah.

Polisi kemarin menangkap Ambo Ece, 35 tahun, buronan kasus terorisme di Bulutironge, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa, 21 April, sekitar pukul 06.30 Wita.

Ambo Ece merupakan anak buah Santoso dan Daeng Koro. Ia tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur dan terlibat aksi terorisme. Salah satu aksinya, pembunuhan dua anggota Polres Poso, Ajun Inspektur Satu Sudirman dan Brigadir Andi Sapa di Tamanjeka, Poso, beberapa waktu lalu. Ambo Ece pernah mengikuti latihan militer di Poso dan Walenrang.

"Di sini (Sulsel) itu sekarang jadi tempat pelarian teroris. Tempat persembunyian (teroris) banyak, tapi tak mungkin dibeberkan," kata Anton, Rabu, 22 April.

Keberadaan teroris di wilayah hukumnya direspon pihaknya dengan meningkatkan kewaspadaan aparat mulai di jajaran Polda sampai Polsek. Partisipasi masyarakat melaporkan segala hal yang mencurigakan juga amat diharapkan.

Soal tindak lanjut penanganan kasus terorisme dari Ambo Ece, pihaknya akan melimpahkan ke Detasemen Khusus 88 Antiteror. Ambo Ece yang ditangkap di Kabupaten Wajo sudah diterbangkan ke Jakarta, Selasa kemarin guna pemeriksaan lanjutan. Sebelumnya, Ambo Ece sempat transit di Makassar, beberapa jam. "Sudah di bawa ke Jakarta kemarin," ujar Anton.

Menurut Anton, Ambo Ece ini diketahui bekerja sebagai petani. Ia dan istrinya memang merupakan warga asal Kabupaten Wajo. Namun, tak dirinci mengenai bagaimana Ambo Ece akhirnya bergabung ke kelompok teror jaringan Santoso dan Daeng Koro. Disinggung soal barang bukti, Anton mengaku ada di Poso. "Di sini kan hanya pengembangan," tuturnya.

Anton menambahkan guna menangkal aksi terorisme, kepolisian berkoordinasi dengan TNI. Namun, keberadaan TNI sebatas memberikan bantuan informasi. Segala bentuk penindakan ditangani Polri, khususnya Densus 88. Salah satu kasus yang coba ditelusuri adalah penemuan senjata api rakitan jenis FN dan amunisi peluru sebanyak 627 butir di Kabupaten Bone, Senin, 20 April.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi MAN Gowa, Polisi Geledah Kementerian Agama Sulsel

24 Agustus 2017

Dugaan Korupsi MAN Gowa, Polisi Geledah Kementerian Agama Sulsel

Anggota Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulawesi Selatan menggeledah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pegawai Honorer Terlibat Prostitusi Online di Makassar  

25 Juli 2017

Pegawai Honorer Terlibat Prostitusi Online di Makassar  

Prostitusi online melalui WhatsApp yang dikelola tiga mucikari,

salah satunya pegawai honorer Dinas Lingkungan Hidup.

Baca Selengkapnya

Sabu dari Celana Dalam Salama Akan Diedarkan di Makassar  

22 Juni 2017

Sabu dari Celana Dalam Salama Akan Diedarkan di Makassar  

Narkoba jenis sabu-sabu itu disembunyikan Salama di celana dalam, untuk kemudian diedarkan.

Baca Selengkapnya

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.

Baca Selengkapnya

Polisi Tahan Tiga Tersangka Korupsi Universitas Negeri Makassar  

23 Mei 2017

Polisi Tahan Tiga Tersangka Korupsi Universitas Negeri Makassar  

Kasus tersebut bergulir sejak 2015 diawali dengan lelang sebanyak dua kali.

Baca Selengkapnya