Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan (tengah) berbincang dengan anggota dewan ketika menghadiri paripurna penetapan Calon Kapolri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Januari 2015. ANTARA/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Padang - Peneliti Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari, mengatakan pemilihan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI akan membangkitkan konflik lama.
"Ini yang bisa membuat luka lama menyeruak kembali," ujar Feri, Selasa, 21 April 2015. Informasi Budi Gunawan terpilih sebagai Wakil Kepala Polri muncul dari Ketua Indonesia Police Watch Neta S. Pane.
Neta menyatakan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Kepolisian RI telah memilih Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI. Pemilihan diklaim dihadiri semua perwira bintang tiga dan bintang dua serta seluruh kepala kepolisian daerah.
Menurut Feri, Wanjakti boleh mengusulkan siapa pun untuk menjadi wakil kepala Polri. Tapi yang memilih tetap Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. "Presiden jangan memilih orang yang akan menimbulkan keributan yang melelahkan," ujar Feri.
Feri menyarankan Jokowi tidak sepenuhnya menyerahkan pemilihan Wakil Kapolri ke institusi kepolisian. Sebab, Jokowi punya tanggung jawab mencegah terjadinya keributan lagi.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
6 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.