Pilkada Serentak, NasDem Bakal Gembosi PDIP dan PKB  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 20 April 2015 07:21 WIB

Mantan anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Effendi Choirie. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Lumajang - Ketua DPW Partai Nasional Demokrat Jawa Timur Effendi Choirie mengatakan koalisi nasional Koalisi Indonesia Hebat tidak berlaku dalam pemilihan kepala daerah serentak yang digelar pada 2015.

"Kami siap bertarung, tidak hanya dengan PDIP, tapi juga dengan PKB," kata Effendi Choirie, yang lebih karib disapa Gus Choi, di Lumajang, Minggu, 19 April 2015.

Gus Choi mengatakan Partai NasDem menargetkan untuk memenangi 12 dari 19 pilkada di Jawa Timur. Untuk itu, kata dia, pihaknya akan keliling ke seluruh DPD di Jawa Timur guna melakukan konsolidasi dalam rangka pilkada ini.

"Konsolidasi menghadapi pilkada, konsolidasi untuk organisasi," ujarnya. Gus Choi mengatakan, bagi NasDem di daerah, tidak berlaku koalisi nasional. "Di daerah ada kearifan lokal, maka akan bekerja sama dengan semua partai politik."

Dia mengatakan NasDem siap bergandengan dengan partai mana pun yang cocok dan sesuai visi dan misinya dengan NasDem. "Apakah dengan Golkar, Gerindra, PPP, PKS, atau Demokrat, kami siap kerja sama," ucapnya.

Gus Choi mengatakan, ketika di pusat, NasDem bersama PDIP. "Maka di daerah, NasDem akan menghadapi PDIP. Ketika di pusat bersama PKB, maka di daerah kami akan berhadapan dengan PKB," tutur Gus Choi.

Dia mengatakan koalisi di pusat tidak bisa diturunkan di bawah. Karena itu, dia mengatakan, pihaknya berupaya memperkuat mesin partai ini. "Karena partai ini masih baru, kami perlu untuk perkuat mesin partainya," katanya.

Untuk bisa kuat, kata dia, pengurus partai harus solid. Dia juga mengatakan pihaknya tengah memulai tradisi yang baru. "Tidak ada biaya buat bakal calon yang akan maju pilkada. Tidak ada mahar, uang teknis, atau operasional," ujarnya.

Dia mengatakan, kalau pada partai lain ada biaya pendaftaran, di NasDem tidak ada. "Di partai lain ada yang membayar Rp 20 juta, ada yang Rp 100 juta. Bahkan sampai bayar Rp 1 miliar," katanya. NasDem, kata Choi, hendak membangun kebiasaan baru. "Siapa yang mau maju lewat NasDem, gratis. Yang penting punya komitmen," dia menjelaskan.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

6 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

43 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

44 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

44 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

56 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

7 Oktober 2023

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.

Baca Selengkapnya

Akhir Perjalanan Syahrul Yasin Limpo dari Hilang Kontak hingga Tiba di Indonesia

5 Oktober 2023

Akhir Perjalanan Syahrul Yasin Limpo dari Hilang Kontak hingga Tiba di Indonesia

Setelah sempat hilang kontak di luar negeri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akhirnya tiba di Indonesia pada Rabu malam. Ini yang terjadi.

Baca Selengkapnya