Golkar Kubu Agung Minta KPU Jangan Perkeruh Suasana  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 20 April 2015 05:11 WIB

Ketua Fraksi kubu Agung Laksono, Agus Gumiwang (tengah), Sekretaris Fraksi Fayakhun Andriadi (tiga kiri) serta sejumlah anggota fraksi Golkar kubu Agung Laksono, mengangkat tangan bersama setelah berhasil memasuki ruang fraksi Partai Golkar di Gedung Nusantara I, lantai 12, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 30 Maret 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Penggalangan Opini Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar versi Agung Laksono, Leo Nababan, mengingatkan Komisi Pemilihan Umum untuk tidak memperkeruh konflik kepengurusan Golkar.

Wacana pengakuan legalitas Partai Golkar hasil Munas Riau dinilai Leo sebagai bentuk pemihakan terhadap kubu Aburizal Bakrie. "KPU itu hanya menyelenggarakan pemilu. Siapa pesertanya, bukan KPU yang menentukan," ujarnya, Sabtu, 18 April 2015.

Menurut Leo, penetapan legalitas partai merupakan kewenangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Partai Politik Nomor 2 Tahun 2011. Dalam kasus Golkar, kata Leo, legalitas itu merujuk pada putusan Mahkamah Partai yang mengakui keabsahan kepengurusan versi Musyawarah Nasional Ancol yang memilih kepemimpinan Agung Laksono. "Keputusan Mahkamah Partai itu bersifat final dan banding," katanya.

Putusan itu juga diperkuat lewat surat tertanggal 1 April yang menanyakan apakah Ketua Mahkamah Partai, Muladi, bisa menerima atau berkeberatan terhadap SK Kemenkumham. Dalam jawabannya, kata Leo, Muladi menilai penerbitan SK itu sudah sesuai dengan tupoksinya. Muladi juga mengatakan pejabat pemerintah memiliki kebebasan menilai, menafsirkan, menduga atau mempertimbangkan putusan Mahkamah Partai terkait sengketa kepengurusan Golkar.

Dalam rapat kerja KPU dengan Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat beberapa waktu lalu memunculkan dua opsi untuk menyikapi konflik Golkar. Pertama, KPU hanya akan mengakui legalitas partai jika sengketa kepengurusan itu sudah berkekuatan hukum tetap. Rapat kerja itu juga memunculkan gagasan untuk mengakui legalitas partai sebelum sengketa atau kepengurusan versi Munas Riau yang memilih kepemimpinan Aburizal Bakie.

Menurut Leo, penafsiran itu patut dipertanyakan lantaran hanya menguntungkan kubu Aburizal. Leo menduga tafsiran itu sengaja dikondisikan oleh anggota fraksi Golkar guna melanggengkan kepengurusan Aburizal.

"Tapi saya yakin KPU yang sekarang memiliki integritsa dan tidak takut oleh tekanan dari pihak mana pun. Karena jika tidak, sikap mereka akan memicu keributan. KOk penyelenggara pilkada membuat aturan legalitas partai?" ujarnya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

24 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

25 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

40 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya