Begini Proses Ujian Nasional Online

Reporter

Minggu, 12 April 2015 05:05 WIB

Orang tua murid, SMUN 1 Surakarta berorasi seorang diri menolak sistem ujian nasional secara online di depan kantor Dinas Pendidikan dan Olah Raga Surakarta, Jawa Tengah, 9 April 2015. Menteri Pendidikan dan Kebudyaaan, Anies Baswedan menjelaskan pelaksanaan UN tahun ini ada yang menggunakan sistem berbasis komputer dan manual. Ia juga mengklarifkasi bahwa yang benar adalah UN berbasis komputer, bukan UN online. Tempo/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Bandung- Pemerintah pada Ujian Nasional tingkat sekolah menengah pada 2015 ini menerapkan cara baru berupa tes berbasis komputer. Proses ujiannya diawali siswa dengan memasukkan nama pengguna dan kata kunci yang semuanya berupa kode angka pada di layar komputer.

“Saat ujicoba ada siswa yang gagal masuk karena salah ketik angka username atau password,” kata penanggung jawab Ujian Nasional Computer Based Test di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung, Yulius Maulana, saat ditemui Tempo di sekolahnya, Sabtu, 11 April 2015.

Kode angka nama pengguna dan kata kunci itu, kata Yulius, sebenarnya tinggal disalin siswa dari kartu ujian yang diberikan panitia dan wajib dibawa saat ujian. Setelah berhasil masuk, seorang petugas operator di tiap kelas akan memberikan kode token berupa angka untuk membuka soal di layar komputer.

Setelah tiba waktu ujian selesai, siswa harus menekan tombol tutup soal agar bisa dikirim langsung panitia ujian ke server pusat di Jakarta.

Khusus pada mata ujian mendengarkan (listening) bahasa Inggris yang mengawali ujian hari kedua pada Selasa, 14 April 2015, siswa diminta untuk tidak membuka langsung soal, melainkan menunggu beberapa detik setelah soal yang dibacakan dalam bahasa Inggris diputar.

“Kalau membuka soal mendahului soal audio, khawatirnya soal tertulis di komputer jadi lebih cepat tertutup,” ujar Yulius. Soal itu punya durasi waktu 20 menit, setelah itu soal listening otomatis tertutup.

Pada jenis soal tertulis, peserta ujian bisa dengan bebas membuka soal juga memperbaiki pilihan jawaban. “Tinggal klik saja pilihan jawabannya. Selama belum menekan tombol keluar dari soal, siswa bisa memeriksa semua jawabannya,” ucap Yulius. Saat ujicoba ujian di sekolah selama tiga kali, yakni pada 2, 6, dan 7 April lalu, siswa mengeluhkan soal ujian Matematika.

Masalah tersebut pada soal bergambar, yakni tanda bilangan seperti pangkat tidak terlihat jelas. Siswa pun jadi ragu mengerjakannya. “Kami sudah sampaikan itu ke Posko Ujian Nasional pusat. Mungkin karena soal gambar itu bukan hasil ketikan tapi hasil scanning (pemindaian) dengan resolusi kurang,” ujar staf kurikulum SMKN 3 Bandung tersebut. Ia berharap kekurangan hal teknis itu bisa diperbaiki pemerintah agar tidak merugikan siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Hilman mengatakan, Ujian Nasional berbasis komputer ini masih sedikit diikuti sekolah. Tercatat baru 57 SMA dan SMK di Jawa Barat yang menerapkan. “Sekolah di Jawa Barat kebanyakan memilih hati-hati dibanding sekolah di Jawa Timur yang lebih banyak,” ujarnya kepada Tempo di SMAN 8 Bandung.

Alasannya, kata Asep, karena ujian itu yang pertama kali, bukan akibat jumlah komputer yang terbatas di sekolah. “Tahun depan akan ditargetkan minimal dua kali lipat yang ikut dari sekarang.”

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 jam lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

5 jam lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

1 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

1 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

1 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

1 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

2 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

2 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya