Wakil ketua DPR Pramono Anung, dalam diskusi di Jakarta, Selasa (07/08). diskusi ini membahas mengenai peranan KPK dalam pemberantasan Korupsi di Indonesia. TEMPO/ Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membenarkan kadernya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi semalam atas kasus dugaan suap. Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari, misalnya, tak segan menyebutkan nama kader tersebut, Adriansyah, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat RI periode 2014-2019.
Adapun politikus senior PDIP, Pramono Anung, langsung mencuit dalam akun Twitter resmi miliknya, @pramonoanung. Dalam cuitannya, dia mendukung pemberantasan korupsi oleh komisi antirasuah.
"Pemberantasan korupsi harus didukung penuh, dan anggota DPR yang tertangkap tangan harus bertanggung jawab," cuit Pramono Anung, Jumat, 10 April 2015.
Pramono Anung juga mencuit soal sikap PDIP terhadap kadernya yang tertangkap tangan ini. Menurut dia, sikap partai sudah jelas, yaitu pemecatan. "Tindakan tegas partai berupa pemecatan untuk sanksi bagi anggota DPR yang tertangkap tangan sangat tepat," cuitnya.
Pada Kamis malam, 9 April 2015, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap seorang anggota Dewan. Tak hanya itu, ada pula anggota kepolisian yang diduga ikut terlibat dalam kasus ini. Penyuapan ini diduga dilakukan terhadap Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
