Kisah TKW Asal Sukabumi 5 Tahun di Malaysia Pulang Jadi Buta

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 7 April 2015 05:58 WIB

Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Sukabumi - Seorang tenaga kerja Indonesia asal Kota Sukabumi, Jawa Barat, diduga menjadi korban human trafficking (perdagangan manusia). TKI bernama Wawat Rahmawati, 42 tahun, warga Kampung Babakan Garung, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, itu pulang dalam kondisi mata tak bisa meliah alias buta setelah lima tahun berada Malaysia.

Wawat mengaku awalnya tak terpikirkan bisa bekerja di Malaysia pada akhir 2009. Saat itu Wawat hanya berniat ingin bekerja ke luar negeri dengan cara mencari perusahaan yang memberangkatkan dirinya dari Jakarta. Saat berada di Jakarta, Wawat bertemu dengan petugas agen tenaga kerja bernama Toni.

Toni menjanjikan akan mempekerjakan dirinya di Brunei Darussalam. Setelah berangkat, rupanya Wawat dibawa ke Batam dan akhirnya sampai ke Malaysia. Di Malaysia, tepatya di Johor, Wawat menjadi pembantu rumah tangga ilegal.
"Menjadi pekerja ilegal, saya hanya kuat menjalani selama 2,5 bulan," tutur Wawat di Sukabumi, Senin 6 April 2015.

Mencoba mengadu ke agen, Wawat tak mendapatkan solusi. Ia malah diperdagangkan oleh Toni. "Saya tak mendapat gaji, yang awalnya dijanjikan dibayar 500 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 1,5 juta per bulan," kata Wawat sedih.



Dalam pelarian, Wawat mencari pekerjaan menjadi pelayan warung. Tak betah, Wawat mencoba pekerjaan lain. Di tengah sulitnya mencari pekerjaan yang cocok di Malaysia, Wawat bertemu orang Indonesia di daerah Rawang, Kuala Lumpur.

Melalui orang tersebut, Wawat menjadi kuli bangunan dengan gaji sekitar 38 ribu Ringgit Malaysia. Namun pekerjaan itu tak bertahan lama. "Lalu saya bertemu Fatimah orang Pasuruan, Jawa Timur. Dengan modal uang sekitar Rp 230 ribu, saya ngekos (sewa tempat) di rumah Fatimah sambil nyari pekerjaan," tuturnya.

Awal 2015, melalui iklan di surat kabar dibuka lowongan pekerjaan pelayan kantin. Wawat mencoba melamar dan diterima. Tepatnya kantin di Sekolah Kebangsaan Rendah atau setingkat sekolah dasar di Taman Segar, Kuala Lumpur.

"Saya baru bekerja selama tiga bulan bekerja tiba-tiba mendadak mata merah dan sakit sekali. Kalau duduk lama terasa pusing. Lalu saya berobat ke dokter yang kemudian diberi obat tetes mata. Tiga hari kemudian, mata saya mulai tak bisa melihat. Semua tiba-tiba gelap dan berbayang," ungkap janda dua anak ini.



Wawat lantas dirawat Fatimah. Sejumlah kenalan menggalang dana untuk membantu agar Wawat membeli obat agar bisa sembuh. "Teman-teman saya bertemu Pak Alex dari Migrant Care. Saya dibawa ke KBRI di Kuala Lumpur. Lalu bisa pulang lagi ke rumah di Sukabumi," terang Wawat.

Di Sukabumi, kini Wawat menjadi beban keluarga. Niat merantau ke luar negeri untuk mencari biaya sekolah dua anaknya pupus. "Anak saya masih ingin sekolah. Saya berharap sembuh dan bisa melihat kembali."

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.

Baca Selengkapnya

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

8 Mei 2018

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.

Baca Selengkapnya

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

8 Mei 2018

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.

Baca Selengkapnya

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

19 Maret 2018

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

19 Maret 2018

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

Kementerian Luar Negeri menyayangkan eksekusi mati terhadap pekerja migran, Zaini Misrin, yang dilakukan saat proses PK kedua baru dimulai.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

19 Maret 2018

Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengungkapkan pemerintah sudah habis-habisan atau "all out" dalam menangani kasus TKI Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya

Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

5 September 2017

Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

Seorang TKI terbakar parah setelah melemparkan puntung rokok ke lantai gudang berisi cairan yang mudah terbakar di Malaysia.

Baca Selengkapnya

WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

22 Agustus 2017

WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

Frederik Fatin Oemenu, diduga ditahan agen intelegen Nigeria dengan tuduhan melakukan pembajakan minyak

Baca Selengkapnya

Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

8 Agustus 2017

Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

Siti Nur Sopiyati, TKI, unggah foto-foto barang majikan yang dicurinya di akun Instgram, mengaku bersalah, dan dijatuhi hukuman 12 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

3 Juli 2017

Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

Kapolri memastikan proses hukum terhadap seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang terlibat pembunuhan di Singapura dilakukan di Indonesia

Baca Selengkapnya