Luhut: Staf Presiden Ibarat Leher, Tak Ada Muka dan Kepala  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 3 April 2015 06:56 WIB

Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan usai memenuhi panggilan Presiden Jokowi di Wisma Negera, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Oktober 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan lembaga yang ia pimpin ibarat leher dari Presiden Joko Widodo. "Kami tidak mempunyai muka dan tidak memiliki kepala," kata Luhut di Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Kamis, 2 April 2015.

Menurut Luhut, lembaganya berperan membantu kinerja muka dan kepala bisa berjalan dengan baik. Kantor Staf Presiden tidak akan pernah membuat keputusan, alih-alih mengeksekusi. "Kalau ada ketakutan seperti itu, tidak benar," kata dia. Apalagi, Jokowi memiliki staf yang tangguh untuk membuat keputusan.

Sebelumnya, Luhut melantik lima deputinya, yakni Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi Darmawan Prasodjo, Deputi II Bidang Pengelolaan Program Prioritas Yanuar Nugroho, Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Purbaya Yudhi Sadewa, dan Deputi IV Bidang Komunikasi Politik Eko Sulistyo.

Adapun Deputi V Bidang Prediksi dan Analisis Informasi Strategis, Mayor Jenderal TNI Andogo Wiradi, kata Luhut, masih dalam proses. Sehingga, Andogo tak ikut dilantik, meski hadir dalam acara pelantikan itu. Keputusan Presiden sebagai payung hukum pengangkatannya, belum turun.

Luhut menjelaskan, mereka orang yang memiliki kapasitas di bidangnya. Yanuar, kata Luhut, ahli ekonomi inovasi. Hingga kini Yanuar profesor di Manchester University. Yanuar pernah bekerja di Uni Eropa menyusun program pembangunan. Kini ia membantu Jokowi memantau program Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional agar terlaksana dengan baik.

Berikutnya, adalah Darmawan. Luhut memperkenalkan dia sebagai lulusan doktor di Duke University, Durham, North Carolina, di bidang ekonomi energi. Darmawan pernah bekerja di Gedung Putih, kantor Kepresidenan Amerika Serikat, dan di kantor Senator John Kerry, yang kini Menteri Luar Negeri AS. "Darmawan ini 'rising star' untuk anak muda Indonesia."

Lalu ada Purbaya yang merupakan lulusan Purdue University di bidang makro ekonomi. Menurut Luhut kinerja Purbaya bagus sebagai kepala peneliti di Danareksa Research Institute. Ketiganya telah dibawa Luhut ke berbagai tempat di Amerika menemui banyak pihak. "Ketiganya mendapat apresiasi karena Amerika tahu kelebihan mereka," kata Luhut.

Sedang Eko adalah orang yang sejak dulu membantu kegiatan Jokowi sejak di Solo sampai sekarang.

Luhut juga memperkenalkan staf khususnya, yakni Lambock V. Nahattands dan Atmadji Sumarkidjo. Lambock, kata Luhut, sangat memahami sejarah dan masalah perundang-undangan. Sehingga timnya tidak ada melakukan pekerjaan yang melanggar aturan. "Karena legal check akan dilakukan Lambock," ucapnya.

Sedang Atmadji adalah jurnalis senior yang dikenal Luhut semenjak bekas Menteri Perindustrian ini menjadi kapten di Komando Pasukan Khusus. "Tidak ada daerah operasi militer yang dilewatkannya," ucap Luhut. Sementara, Andogo, yang belum dilantik, diperkenalkan Luhut sebagai teman kecilnya saat di Kopassus.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

36 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas

23 Januari 2024

Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas

Sejumlah pihak menanggapi pernyataan Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang mengatakan program food estate singkong tak semuanya gagal.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

27 Oktober 2023

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

Aminuddin Ma'ruf mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden karena jadi tim pemenangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Ini rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya