Kata Rudyatmo, Jokowi Ogah Jadi Ketua Umum PDIP

Reporter

Rabu, 1 April 2015 14:53 WIB

Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memotong tumpeng disaksikan Presiden Jokowi dalam acara HUT PDIP ke-42 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, 10 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekondan Joko Widodo saat memimpin Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, akhirnya berbicara tentang desakan agar Presiden Jokowi aktif sebagai pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dia juga berkomentar tentang peluang Jokowi menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.

Rudyatmo berbicara menyusul munculnya hasil survei yang mengatakan Jokowi lebih diharapkan memimpin partai banteng ketimbang Megawati Soekarnoputri.

"Survei itu untuk pemilu. Wong yang milih ketum itu orang partai, bukan umum. Pak Jokowi juga enggak mau jadi Ketum," kata Wali Kota Solo F.X. Rudyatmo di Istana Negara, Rabu, 1 April 2015.

Ketua DPC PDI Perjuangan Solo ini menuturkan survei seperti itu tak perlu ditanggapi karena tak berhubungan dengan lingkungan internal partai. Kongres, kata dia, adalah mutlak urusan internal partai.

Kongres PDI Perjuangan di Nusa Dua, Bali, kata dia, hanya akan mengesahkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan lagi. Sebab, keputusan memilih Megawati telah diambil dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan. Ia menolak berkomentar tentang posisi sekretaris jenderal di partainya.

"Soal Sekjen PDIP, wewenang Ketum. Biarkan Mbak Mega yang milih. Saya kan cuma ketua RT, bisa digebuki Mbak Mega nanti," ujarnya.

Lembaga Survei Poltracking Indonesia mengeluarkan hasil survei terbarunya menjelang Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2015 pada April mendatang di Nusa Dua, Bali. Hasil survei menunjukkan trah Sukarno tak lagi direkomendasikan untuk memimpin PDI Perjuangan.

Peserta survei itu memilih Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Prananda Prabowo sebagai figur yang paling tidak direkomendasikan sebagai pemimpin partai banteng. Mega dan Puan mendapat suara sama, yakni 2,2 persen. Sedangkan saudara tiri Puan, Prananda Prabowo, hanya dipilih 2,98 persen responden.

Persentase rekomendasi responden untuk trah Sukarno bahkan jauh lebih kecil dibanding untuk Joko Widodo, Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo. Mereka berturut-turut meraih suara 29,35 persen; 28,73 persen; dan 19,85 persen.

Survei ini dilakukan Poltracking terhadap 200 pakar dan pemuka pendapat dalam bidang politik, hukum, dan sosiologi. Di antaranya budayawan dan jurnalis. Metode riset ini adalah focus group discussion yang dilangsungkan selama Desember 2014 hingga Februari 2015.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

11 menit lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

2 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

15 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

15 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

16 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

17 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

18 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

19 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya