Kontras Minta TNI Tak Usut 2 Intel Kodim Tewas

Reporter

Jumat, 27 Maret 2015 04:53 WIB

Ilustrasi. windowstorussia.com

TEMPO.CO , Banda Aceh - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh meminta TNI menarik semua pasukannya yang berada di Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara. Lokasi tersebut dipenuhi ratusan polisi dan TNI yang mencari kelompok bersenjata yang menembak mati dua personel Kodim Aceh Utara tiga hari lalu.

"Karena proses hukum sepenuhnya berada pada pihak kepolisian walaupun yang menjadi korban TNI dalam peristiwa ini," kata Koordinator Kontras Aceh Hendra Saputra, Kamis, 26 Maret 2015.

Menurut Hendra, keberadaan TNI di sekitar Nisam Antara akan membawa dampak psikologi yang berbeda bagi masyarakat Aceh yang hidup pascakonflik. Berdasarkan penelusuran Kontras, personel TNI sudah beberapa hari berada di lokasi untuk menyelidiki kelompok bersenjata yang bersembunyi di sana.

Hendra berharap kepolisian selaku penanggung jawab keamanan di Aceh mampu mengungkap motif tindak kriminal dengan senjata api yang marak terjadi. "Kalau kriminalitas bersenjata api terus dibiarkan, diprediksi akan mengusik perdamaian Aceh," kata Hendra.

Kontras menilai meningkatnya angka kriminalitas dengan senjata api di pantai timur Aceh dua bulan terakhir ini menunjukkan bahwa aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian belum mampu mengungkap dalang dan motifnya.

Penculikan yang menyebabkan matinya dua personel TNI jangan sampai kembali terbuka ruang keterlibatan TNI dalam upaya penuntasan kriminal bersenjata api dan upaya penegakan hukum. "Karena pemberantas kriminalitas murni merupakan tugas kepolisian," kata Hendra.

Hendra menambahkan, diculiknya anggota TNI yang sedang melakukan tugas menunjukkan bahwa TNI sedang mencoba terlibat dalam operasi penumpasan kriminal bersenjata serta kurangnya koordinasi dalam upaya penuntasan kriminal bersenjata di Aceh.

Kontras juga meminta pemerintah Aceh tidak terlalu reaktif dalam menyikapi situasi keamanan di Aceh saat ini dengan mengeluarkan statemen yang aneh-aneh seperti "tangkap hidup atau mati pelaku".

Setelah tewasnya personel TNI di Aceh Utara, Gubernur Aceh sempat mengeluarkan pernyataan tersebut. "Pemerintah Aceh seharusnya bisa membuat sejuknya suasana bukan membuat situasi bertambah tidak bisa dikontrol," kata Hendra.

Sebelumnya, Selasa, 24 Maret 2015, Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto menyebutkan pengusutan penembakan dua personel TNI dikembalikan ke polisi. TNI hanya membantu polisi mengungkap insiden tersebut.

Dua personel TNI, Serda Indra dan Sertu Hendrianto, ditemukan tewas pada Selasa pagi, setelah diculik kelompok bersenjata di Kecamatan Nisam Antara pada Senin sore.

ADI WARSIDI

Berita terkait

Satu Personel Operasi Damai Cartenz Bripka Alfandi Stave Karamoy Tewas di Tembak KKB

20 Januari 2024

Satu Personel Operasi Damai Cartenz Bripka Alfandi Stave Karamoy Tewas di Tembak KKB

Satu Personel Operasi Damai Cartenz Bripka Alfandi Stave Karamoy Tewas Tertembak oleh KKB di Intan Jaya Papua

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Separatisme Saat Debat Capres Bahas Papua, Berikut Pengertian dan Penyebab Separatis

13 Desember 2023

Prabowo Sebut Separatisme Saat Debat Capres Bahas Papua, Berikut Pengertian dan Penyebab Separatis

Prabowo sebut konflik Papua merupakan isu kompleks karena melibatkan gerakan separatisme dan intervensi asing. Apa itu separatis dan penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto Beberkan Potensi Kerawanan bagi Indonesia

3 Juni 2022

Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto Beberkan Potensi Kerawanan bagi Indonesia

Andi Widjajanto memaparkan berbagai potensi kerawanan yang ditandai dengan hal yang disebut konflik konektivitas.

Baca Selengkapnya

Pemuda Papua Didorong Berkarir di Kejaksaan

29 Mei 2022

Pemuda Papua Didorong Berkarir di Kejaksaan

Pemuda Papua sebenarnya memiliki keinginan untuk bekerja di Kejaksaan. Namun kesempatannya masih sedikit.

Baca Selengkapnya

7 Arahan Prabowo Soal Pertahanan 2022, Bahaya Separatisme hingga Penguatan TNI

20 Januari 2022

7 Arahan Prabowo Soal Pertahanan 2022, Bahaya Separatisme hingga Penguatan TNI

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan 7 arahan dalam rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2022.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Orang Kembali Berpawai Menuntut Kemerdekaan Catalonia dari Spanyol

12 September 2021

Ratusan Ribu Orang Kembali Berpawai Menuntut Kemerdekaan Catalonia dari Spanyol

Ribuan orang Catalan kembali berdemonstrasi di Barcelona pada hari Sabtu menyerukan kemerdekaan Catalonia dari Spanyol.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Pertama Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong Divonis Bersalah

27 Juli 2021

Terdakwa Pertama Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong Divonis Bersalah

Orang pertama yang didakwa dengan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong dinyatakan bersalah pada Selasa atas terorisme dan menghasut separatisme.

Baca Selengkapnya

Foto Pakai Hijab, Muslimah di Prancis Ini Dilarang Ikut Pilkada

12 Mei 2021

Foto Pakai Hijab, Muslimah di Prancis Ini Dilarang Ikut Pilkada

Partai penguasa di Prancis melarang seorang muslimah mencalonkan diri dalam pemilihan lokal karena mengenakan jilbab untuk foto kampanyenya.

Baca Selengkapnya

Satgas Nemangkawi Tangkap 4 Anggota KKB

17 Maret 2021

Satgas Nemangkawi Tangkap 4 Anggota KKB

Petugas mengamankan sejumlah barang bukti dari anggota KKB. Diantaranya, empat telepon genggam dan dokumen-dokumen TPNPN OPM.

Baca Selengkapnya

Kontak Senjata dengan TNI, Satu Anggota KKB Tewas

6 Maret 2021

Kontak Senjata dengan TNI, Satu Anggota KKB Tewas

Suriastawa mengatakan dua orang anggota KKB tertembak. Satu orang meninggal dan satu orang tertembak di kaki, tetapi berhasil melarikan diri.

Baca Selengkapnya