Gerilya Agung Laksono di DPR Dilawan Koalisi Prabowo

Reporter

Kamis, 26 Maret 2015 18:07 WIB

Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bersama Ketum Partai Golkar versi munas Ancol, Agung Laksono, berikan keterangan kepada awak media seusai pertemuan tertutup, di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta, 16 Maret 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya Golkar kubu Agung Laksono menguasai Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat menghadapi perlawanan keras dari Koalisi Merah Putih. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agus Hermanto mengatakan perombakan fraksi yang diusulkan kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono tak akan berjalan mulus. Menurut dia, usulan itu bakal terhambat persetujuan mayoritas pimpinan fraksi yang akan membahasnya dalam rapat Badan Musyawarah.

”Mayoritas anggota Badan Musyawarah bakal sulit menyetujui karena tak mau masuk wilayah partai politik,” ujar Agus kepada Tempo, 25 Maret 2015. Saat ini di parlemen terdapat sepuluh fraksi. Enam pemimpin fraksi dari koalisi nonpemerintah, termasuk Demokrat, sudah menyatakan menolak kepengurusan kubu Agung.

Menurut Agus, perubahan menyangkut susunan Fraksi Golkar di DPR, seperti usulan Agung, baru bisa dilakukan setelah ada keputusan hukum final dan mengikat dari pengadilan tata usaha negara. “Demokrat akan mengambil posisi di tengah dan tak akan mencampuri urusan internal partai lain,” katanya.

Usulan perombakan fraksi dari kubu Agung Laksono diterima pimpinan DPR pada Senin lalu. Dalam permohonan itu, Agung menggeser sejumlah loyalis Aburizal Bakrie yang menolak bergabung dengan kepengurusan baru Golkar. Agung, misalnya, menggeser jabatan ketua fraksi dari Ade Komaruddin menjadi Agus Gumiwang Kartasasmita, dan sekretaris fraksi dari Bambang Soesatyo menjadi Fayakhun Andriadi.

Bukan hanya bakal terganjal dalam pengesahan susunan kepengurusan fraksi, keabsahan kubu Agung juga akan dirongrong di parlemen melalui usulan hak angket terhadap keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, yang mengesahkan kubu Agung. Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo, pengajuan hak angket itu sebagai bentuk solidaritas terhadap Golkar kubu Aburizal yang bersama-sama membangun koalisi yang dulu nonpemerintah.

Politikus yang berada di barisan Koalisi Merah Putih tersebut dulu juga sama-sama mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Menurut, Sekretaris Fraksi Partai Golkar dari kubu Aburizal, Bambang Soesatyo, hingga kemarin, 50 anggota Dewan sudah menandatangani pengajuan hak angket. Jumlah ini melebihi batas minimum pengajuan seperti diatur tata tertib DPR, yaitu 25 anggota yang berasal dari setidaknya dua fraksi. "Jumlah tanda tangan bisa bertambah," katanya.

Kubu Agung sendiri tak tinggal diam. Mereka menggalang dukungan dari mitra koalisi pemerintah di parlemen yang terdiri atas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hanura, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan PPP kubu Romahurmuziy.

Wakil Sekretaris Jenderal PPP kubu Romy—sapaan Romahurmuziy, Arsul Sani, memastikan semua anggota fraksinya bakal membantu kubu Agung. “Saya meminta pimpinan DPR bertindak sesuai dengan tata tertib yang sudah disepakati bersama,” ujar Arsul.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan, mengingatkan anggota fraksi yang turut menandatangani hak angket agar segera mencabut dukungan itu. “Kalau tidak balik kanan, bersiap nanti akan kami ganti,” tuturnya.

INDRI MAULIDAR | IRA GUSLINA

Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

7 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

20 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

4 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

5 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

5 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya