4 Anggota DPR Kubu Ical Ini Terancam Dipecat  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 23 Maret 2015 15:57 WIB

Sekjen Golkar versi munas Bali, Idrus Marham (tengah), menunjukkan surat bukti usai melaporkan kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono di Mabes Polri, Jakarta, 11 Maret 2015. Golkar kubu Ical ini juga mendesak Kementerian Hukum dan HAM memverifikasi dokumen Munas Ancol tersebut. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Makassar - Empat dari lima politikus Partai Golkar asal Sulawesi Selatan yang duduk di DPR RI terancam dibersihkan kubu Agung Laksono. Tindakan ini menyusul keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengesahkan kepengurusan Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol.

Empat politikus Sulawesi Selatan yang dimaksud adalah Hamka B. Kadi, Markus Nari, Syamsul Bahri, dan Andi Fujiwati Marakarma. Adapun Andi Rio Padjalangi dipastikan tetap aman sebagai legislator Golkar di Senayan, setelah Andi Rio Padjalangi masuk struktur kepengurusan DPP Golkar di bawah komando Agung Laksono. Belakangan diketahui bahwa Rio diposisikan sebagai wakil sekretaris jenderal bersama Sabil Rachman.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar hasil Munas Ancol, Sabil Rachman, menyatakan pihaknya telah menyodorkan SK Menkum HAM ke DPR RI. Termasuk memverifikasi semua legislator Golkar di Senayan. "SK Kemenkum HAM sudah kami sodorkan ke DPR RI. Termasuk sudah menyusun reposisi untuk seluruh legislator Golkar," katanya ketika dihubungi wartawan, Senin, 23 Maret 2015.

Sabil pun menegaskan, jika dalam reposisi tersebut masih ada legislator Golkar yang tidak mengakui SK Menkum HAM, sudah tentu akan
dilakukan pergantian antar-waktu (PAW). "Kan, susah kalau duduk sebagai legislator sementara tidak mau mengakui kepengurusan yang sah. Jadi jalan satu-satunya harus PAW," katanya.

Sabil menambahkan, reposisi tersebut tidak hanya dilakukan pada Fraksi Golkar DPR RI, tapi juga pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota. "Sama halnya di DPR RI, kalau ada legislator Golkar di DPRD provinsi dan kabupaten/kota yang tidak mengakui kepengurusan yang sah, sudah pasti di-PAW," ucapnya. "Intinya, nama-nama sudah kita siapkan. Tapi tetap harus pakai mekanisme. Jadi evaluasi susunan fraksi ini dilihat dulu. Kalau kinerjanya bagus, ya, tidak diganti," tutur Sabil Rachman.

Secara terpisah, Wakil Ketua DPP Partai Golkar hasil munas di Nusa Dua, Bali, Syamsul Bahri, menegaskan siap meninggalkan Fraksi Golkar di DPR RI apabila upaya hukum yang dilakukan Aburizal Bakrie tetap berpihak pada Golkar hasil Munas Ancol, Jakarta. "Saya tidak mempunyai masalah pribadi dengan Agung Laksono. Tapi, kalau beliau berkeras ingin melakukan bersih-bersih di fraksi, saya rasa belum waktunya, mengingat Aburizal Bakrie masih menempuh upaya hukum di PTUN dan Pengadilan Negeri Jakarta Utara," tutur Syamsul Bahri.

Syamsul menyatakan dia sudah empat periode di Senayan. Posisi itu didudukinya bukan dari hasil mengemis, melainkan kompetensinya selama menjadi legislator Golkar. "Saya ini orang Bugis. Anda tahu orang Bugis itu tidak suka mengemis. Makanya, kalau saya masuk dalam bersih-bersih nanti, tidak ada masalah. Lagian memang bukan kita yang punya jabatan," katanya.

ARDIANSYAH RAZAK BAKRI

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

3 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

22 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

23 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

23 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

24 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

27 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

39 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya