Bekas 'Pemimpin ISIS' Ini Ditangkap karena Kasus Tak Sedap  

Reporter

Senin, 23 Maret 2015 05:33 WIB

Chep Hernawan, Ketua Umum Gerakan Reformis Islam Cianjur, yang merupakan mantan Panglima ISIS. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ

TEMPO.CO, Cianjur - Figur yang mengklaim sebagai mantan pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Regional Indonesia, Chep Hernawan, ditahan di Markas Kepolisian Resor Cianjur. Dia ditangkap secara paksa pada Sabtu siang lalu karena terlibat dalam kasus penipuan proyek senilai Rp 150 juta.

Kepala Polres Cianjur Ajun Komisaris Besar Dedy Kusuma Bakti mengatakan saat ini Chep sudah ditahan. Ia dijerat dengan Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang perkara penipuan.

Menurut Dedy, kasus dugaan penipuan ini terjadi pada 4 Januari 2011, pukul 11.00 WIB, di Jalan Aria Wiratanudatar, Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lima saksi sudah diperiksa dengan barang bukti berupa lima kuitansi dengan nilai total Rp 150 juta.

“Pada Desember 2010, Chep Hernawan bertemu dengan korbannya dan menjanjikan beberapa proyek pemerintah bantuan provinsi,” ucap Dedy. Korban kemudian memberikan uang secara bertahap yang disertai kuitansi dengan nilai total Rp 150 juta.

Dedy menambahkan, upaya paksa yang dilakukan Polres Cianjur sama sekali tidak berkaitan dengan pernyataan Chep tentang ISIS. “Upaya paksa kepolisian ini murni terkait dengan kasus pidana umum penipuan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP,” kata dia.

Chep sebelumnya mengaku sebagai penyumbang dana bagi 156 warga negara Indonesia untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS. Ia menyatakan telah mengeluarkan uang sebesar Rp 1 miliar.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Anton Charliyan menyangsikan pengakuan Chep. Menurut dia, Chep hanya mencari sensasi. “Chep ingin mencari sensasi dan kemudian mengaku membiayai para WNI,” kata Anton, pekan lalu.

Menurut Anton, sangat tidak mungkin Chep bisa mengirimkan WNI ke Suriah dengan dana sebesar Rp 1 miliar. Sebab, usaha Chep, yakni pengepulan plastik, sudah lama bangkrut. "Usaha galian juga bukan punya dia. Dia sekarang hanya punya usaha di bidang leasing," ujarnya.

Adapun keluarga Chep menyatakan penangkapan tersebut direkayasa. Lucky Permana, anak Chep, mengatakan kasus penipuan salam proyek yang dituduhkan kepada ayahnya sudah dihentikan sejak lama. Ia malah mempertanyakan kenapa kasus ini diangkat kembali sekarang. “Pelaku utama dan saksinya sudah meninggal, jadi kasusnya juga sudah lama dihentikan,” kata Lucky kemarin.

Lucky melanjutkan, ayahnya termasuk salah satu korban karena dimintai uang oleh Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur Dedi Purwadji. Saat ini, Dedi sudah meninggal. Untuk memuluskan proyek pembangunan jalan yang dijanjikan oleh Kepala Dinas Bina Marga saat itu, Chep diminta menyetorkan uang sebesar Rp 200 juta. “Karena uangnya kurang, ayah saya meminjam kepada pihak ketiga (pelapor). Jadi uang ayah saya juga terpakai,” kata Lucky.

DEDEN ABDUL AZIZ | SINGGIH SOARES | DEWI RINA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

31 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

40 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

41 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

43 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

43 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya