Arzeti BIlbina, calon legislatif Partai Kebangkitan Bangsa untuk daerah pemilihan Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) memijat kaki calon penumpang bus di Terminal Purbaya, Surabaya (19/3). Kedatangan Arzetti untuk mengenalkan dan menyampaikan visi misinya kepada calon pemilihnya. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sidoarjo- Berbekal dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Arzeti Bilbina Setyawan, mengatakan siap bersaing dengan Tri Rismaharini dalam pemilihan Wali Kota Surabaya pada Desember 2015.
"Bagaimana pun juga, persaingan itu harus ada, karena persaingan justru akan membuat kita termotivasi," ujar Arzeti setelah memberikan ceramah empat pilar kebangsaan di kantor PKB Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, 5 Maret 2015.
Persaingan, tutur artis itu, justru menguntungkan masyarakat. Alasannya, bila lawannya punya program, pesaingnya bakal menyempurnakan program itu. "Tergantung nanti permintaan partai. Itu yang akan saya ikuti," ucapnya.
Selain berani beradu program dengan Risma, Arzeti mengklaim mendapat dukungan penuh dari PKB Jawa Timur. Menurut dia, sokongan partai akan dimanfaatkan mencari dukungan lebih luas dari warga Surabaya.
"Termasuk blusukan ke berbagai kecamatan di Surabaya," katanya. Arzeti juga berharap warga Nahdlatul Ulama di Surabaya mendukungnya maju menjadi calon Wali Kota Surabaya untuk mewujudkan Surabaya menjadi kota yang lebih baik.
Arzeti mengakui Risma merupakan figur tangguh bila maju lagi dalam pilkada 2015, sehingga ia merasa tertantang ikut berkompetisi. "Saya merasa tertantang untuk bertarung melawan peraih gelar doktor honoriscausa tersebut," kata Arzeti.
Arzeti menyinggung penghargaan yang diberikan Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya, kepada Risma pada Rabu, 4 Maret 2015. "Semoga harapan ini dapat terwujud," tutur anggota DPR dari daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo itu.
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
18 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.