TEMPO Interaktif, Jakarta:Tuntutlah ilmu hingga ke negeri negeri Cina. Hadis Rasulullah itu rupanya dicamkan betul oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrrahman Ruki. Dia mengaku turut serta dalam rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Cina memang untuk mempelajari cara pemberantasan korupsi di negeri sana. Selama ini, negeri tirai bambu itu dikenal amat keras dalam menghadapi para koruptor. Ya, saya ikut rombongan ini untuk belajar cara memberantas dan mencegah korupsi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menakjubkan, kata Ruki di Beijing, Kamis (28/7). Meski telah berhasil menjebloskan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Abdullah Puteh maupun menyeret sejumlah anggota Komisi Pemilihan Umum ke pengadilan, tapi dia mengakui prestasi KPK masih belum sebanding dengan yang telah diperlihatkan Cina. Apa yang kami lakukan melalui KPK itu belum seberapa dibanding dengan Cina. Korupsi memang tak bisa ditangani sendiri oleh KPK, perlu dukungan banyak pihak, katanya. Sementara itu, menurut laporan wartawan Tempo di Beijing, Thontowi Djauhari, Presiden Yudhoyono pagi tadi telah mengadakan pertemuan tertutup dengan Perdana Menteri Cina Wen Jiabao. Dalam petemuan selama satu jam itu, Wen menyatakan senang atas kunjungan Yudhoyono tersebut karena akan kian mempererat hubungan kedua negara di masa selanjutnya. Nanti sore, Presiden Yudhoyono dijadwalkan diterima Presiden Cina Hu Jintao di northern entrance the people. Lalu dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah proyek infrastruktur, dan jamuan santap malam.