Golkar Tolak Tawaran Jokowi, Posisi Kabinet Tak Untungkan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 23 Februari 2015 06:53 WIB

Joko Widodo (kiri) bersama Ketum Golkar Aburizal Bakrie, beri keterangan pers seusai pertemuan tertutup empat mata, di Restoran Kuntskring paleijs, Jakarta, 14 Oktober 2014. Di pertemuan tersebut Jokowi menghormati keputusan Golkar, untuk tetap dalam Koalisi Merah Putih sebagai oposisi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan pihaknya menolak tawaran Presiden Joko Widodo untuk mengisi kursi kabinet. Alasannya, posisi Menteri Jokowi tidak menguntungkan bagi Golkar. "Kami akan tetap berada di luar pemerintahan. Kami memilih fokus menyiapkan dan menaikkan elektabilitas partai di momen 2019," kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 22 Februari 2015.

Bambang menceritakan pekan lalu Jokowi menawarkan jatah kursi menteri kepada tiga petinggi partai yang tergabung dalam koalisi merah putih. Tawaran itu disampaikan kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Jokowi juga menawarkan kepada Partai Gerindra melalui Ketua Umum Prabowo Subianto. "Belum tahu untuk posisi apa. Yang saya tahu, semuanya menolak. Golkar pun tidak tertarik," ujarnya.

Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu menerangkan penawaran kursi menteri dilakukan lantaran Jokowi akan me-reshuffle kabinetnya. Namun, Bambang belum tahu pasti menteri apa yang akan dicopot atau digantikan. "Kalau itu tanya ke Pak Jokowi, dong," tuturnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto mengaku tak tahu-menahu soal perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Bambang malah meminta agar menanyakan kepada mereka yang telah ditawari masuk ke dalam pemerintahan oleh Jokowi.

"Kalau pemilihan menteri memang kewenangan penuh Presiden," kata Bambang saat dihubungi pada Ahad, 22 Februari 2015. "Kami belum mendengar kabar itu."

Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan Presiden Joko Widodo dikabarkan tengah mempersiapkan perombakan Kabinet Kerja. Perombakan ini dilakukan sebagai kompromi politik dan sarana untuk memfasilitasi kepentingan koalisi pendukung Jokowi setelah Budi Gunawan batal dilantik menjadi Kepala Kepolisian RI.

DEWI SUCI RAHAYU | MUHAMMAD MUHYIDDIN | FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

5 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

14 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya