Cerita Aksi Koboi Polisi Versus Yoni Kuli Angkut Kayu Nekat

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 06:26 WIB

www.123rf.com

TEMPO.CO, Lumajang - Seorang kuli angkut kayu, Yoni, 30 tahun, mengaku telah ditodong pistol oleh seorang anggota polisi lalu lintas di Lumajang, Jawa Timur. Aksi koboi polisi lalu lintas ini terjadi pada Rabu sore, 18 Februari 2015.

Ditemui di rumahnya, Kamis siang, 19 Februari 2015, warga Desa Selokbesuki, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, ini menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya itu. Yoni menceritakan, dia naik truk yang sedang mengangkut kayu bersama delapan orang temannya.

Ketika berada dekat lapangan Desa Kutorenon, seorang polisi lalu lintas yang mengendarai sepeda motor BM menghadang truk yang ditumpanginya itu. Polisi yang belakangan diketahui berinisial AW ini kemudian menyuruh turun beberapa orang yang ada di atas truk.

Kemudian, polisi ini bertanya, "Bisa baca nggak," kata Yoni menirukan ucapan polisi ini, sambil menunjuk tulisan larangan mengangkut orang di bodi truk. "Ya pak, saya tahu," kata Yoni menjawab pertanyaan polisi ini. Sempat terjadi sedikit cek-cok mulut, ketika Yoni mengingatkan polisi untuk tidak mengumpat kata 'cangkemmu (mulutmu)' kepada para kuli.

Diingatkan Yoni, polisi ini balik menghardik Yoni. "Opo karepmu (apa maumu sekarang)," kata polisi seperti ditirukan Yoni. "Terserah bapak mau apa. Kalau memang mau menantang (berkelahi). Ayo," ujar Yoni kemudian.

Terjadi kegaduhan hingga polisi ini kemudian menodongkan pistolnya ke mulut Yoni. "Silakan tembak saya," katanya. Kejadian ini, menurut Yoni, disaksikan sejumlah rekan serta seorang perempuan penjual rujak. Penjual rujak ini, kata Yoni, sempat berupaya untuk menarik lengan polisi yang menodongkan pistol dan memegang leher Yoni.

Akhirnya, truk beserta Yoni dan teman-temannya dibawa ke Pos Satlantas, di depan SPBU Jalan Gatot Subroto. Yoni kemudian dibawa ke dalam pos. Dia mengaku dipukul empat kali di bagian kepalanya. "Jarinya ada batu akiknya," kata Yoni.

Setelah memukul Yoni, tak lama kemudian, polisi ini meminta maaf dan meminta Yoni memukuli balik polisi ini kalau memang mau membalas. Kepada Yoni, polisi ini mengaku sedang emosi. Tapi Yoni tidak mau membalas. "Saya menghormati polisi," katanya.

Saat ini Yoni mengaku kebingungan apa yang akan dilakukan setelah kejadian itu. "Saya orang bodoh dan rakyat kecil. Saya hanya bisa cerita apa adanya," kata bapak satu anak yang tidak bisa berbahasa Indonesia ini.

Dimintai konfirmasi atas kronologi itu, Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Aries Sjahbudin mengatakan belum tahu. Kalau memang benar terjadi, Aries meminta yang bersangkutan untuk mengadu ke Propam Polres Lumajang. "Saya sendiri tidak tahu dan belum ada laporan ke saya soal ini," kata Aries, Kamis sore, 19 Februari 2015.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

18 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

34 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

40 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

27 Mei 2019

Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

Kepolisian Daerah Jawa Timur mengamankan seorang perempuan berinisial NOS yang merupakan anggota polisi wanita atau polwan Polda Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

29 Maret 2019

Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

Polda Jawa Timur mengungkap perdagangan puluhan satwa dilindungi, termasuk komodo, secara online

Baca Selengkapnya

BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

27 Februari 2019

BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung enggan menanggapi kuasa hukum Vanessa Angel yang mempermasalahkan BAP kliennya.

Baca Selengkapnya

Polisi: Status Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila Bisa Berubah

7 Januari 2019

Polisi: Status Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila Bisa Berubah

Polda Jawa Timur menyatakan bahwa pria pemesan Vanessa Angel di Surabaya adalah pengusaha tambang asal Lumajang berinisial R.

Baca Selengkapnya