Surabaya Punya Rumah Sakit Khusus Infeksi Penyakit Tropis

Reporter

Selasa, 17 Februari 2015 23:58 WIB

Aktivitas penelitian di Laboratorium Avian Influenza research Centre, BSL-3, Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya-Surabaya kini memiliki rumah sakit penyakit tropis dan infeksi pertama di Indonesia. Universitas Airlangga Surabaya meresmikan Rumah Sakit Khusus Infeksi itu hari ini, Selasa 17 Februari 2015. Rumah sakit berlantai tujuh tersebut dikhususkan untuk menangani sekaligus meneliti AIDS, Tuberculosis (TBC), Malaria, SARS, flu burung, flu babi, MERS-CoV, difteri, demam berdarah, hingga ebola.

Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga dibangun sejak 2008 sebagai hibah dari Kementerian Kesehatan. Semula bernama Rumah Sakit Penyakit Tropis, rumah sakit ini mengemban tugas riset penyakit infeksi yang berkembang di Indonesia.

"Kementerian Kesehatan mengamanahi Rumah Sakit Khusus Infensi ini menjadi rumah sakit riset penyakit tropis. Tapi karena belum punya undang-undang untuk rumah sakit riset, maka dijadikan rumah sakit khusus infeksi dulu," kata Direktur Utama Rumah Sakit Khusus Infeksi Boerhan Hidayat.

Rumah sakit ini terdiri dari tujuh lantai dengan fasilitas terbaik di bidangnya. Sesuai arahan Millenium Development Goals (MGDG's), terdapat tiga penyakit utama yang menjadi prioritas, yakni AIDS, tuberculosis, dan malaria. "Mudah-mudahan bisa meriset sendiri penyakit infeksi, menganalisa sendiri, hingga membuat vaksinnya sendiri," tutur Boerhan.

Rumah sakit yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara itu terdiri dari empat poli. Poli pertama ialah poli pencegahan, tempat konsultasi warga negara Indonesia yang ingin bepergian ke luar negeri. Tujuannya, untuk mengantisipasi penularan penyakit di negara tujuan. Poli kedua ialah poli infeksi umum, seperti batuk, sesak, jamur, diare, dan demam.

Ketiga ialah poli infeksi khusus. Penyakit akibat infeksi khusus bisa ditularkan melalui udara seperti tuberculosis, melalui kontak seperti ebola, atau cipratan ludah. Keempat ialah poli konsultan yang terdiri dari beberapa dokter spesialis dan siaga penuh. "Memang kami belum menangani pasien, tapi kerja penelitian tentang malaria, demam berdarah sudah lama berjalan. Kami sudah siap melayani pasien," ujarnya.

Berbagai fasilitas unggulan di Rumah Sakit Khusus Infeksi ialah laboratorium parasit, patologi anatomi, patologi klinik, mikrobiologi, imunologi, kimia klinik, molekuler, dan kultur sell. Tak ketinggalan ruang penelitian terapi antibodi, enzim, sitokin, dan sel punca (stem cell).

Salah satu alat tercanggih ialah microarray DNA. Alat senilai Rp 6 miliar itu menjadi alat pemeriksa penyakit pertama hingga level DNA pertama di Indonesia. "Dua microarray sebenarnya sudah ada di Indonesia. Tapi digunakan untuk penelitian pertanian, bukan kesehatan," ujar petugas laboratorium mikrobiologi, Wahyu.

Alat itu, kata Wahyu, bermanfaat untuk upaya pemetaan genetik terhadap suatu penyakit di masyarakat. Sebab, setiap orang memiliki perbedaan genetik (polimorfisme) yang beragam.

"Dalam susunan kromosom, ada salah satu unsur yang riskan terhadap sesuatu, sebuah pola genetik terhadap penyakit. Dengan microarray, kita bisa tahu pola penyakit, misalnya TB seperti apa, pola genetiknya apa kok dia tahan, dan sebagainya," katanya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

1 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

4 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

4 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

10 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

22 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

24 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

32 hari lalu

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

33 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

37 hari lalu

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.

Baca Selengkapnya