Tolak Budi Gunawan, Aksi 'Sapu Koruptor' Pemanasan di CFD  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 15 Februari 2015 13:12 WIB

Sejumlah anak yang bernaung dibawah Urban Poor Consorsium dan Jaringan Rakyat Miskin Kota berunjuk rasa dengan membawa sapu di KPK, Jakarta, (20/11). Mereka mendukung KPK untuk membersihkan indonesia dan menyapu koruptor. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akan memutus hasil sidang praperadilan gugatan Komisaris Jenderal Budi Gunawan pada Senin besok. Menyambut ini, koalisi masyarakat sipil yang terdiri atas berbagai kalangan mengadakan aksi Sapu Koruptor secara nasional di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, besok.

"Untuk persiapan, kami sudah menggelar kampanye dan pemanasan Sapu Koruptor di titik-titik Car Free Day pagi tadi," kata Koordinator Bantuan Hukum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Julius Ibrani saat dihubungi Tempo, Ahad, 15 Februari 2015.

Pemanasan itu dilakukan dengan cara bersih-bersih di CFD. Setiap peserta membawa sapu lidi atau sapu ijuk sebagai simbol pemberantasan koruptor. Tiap sapu ditempelkan gambar sapu dan tikus yang berada di lingkaran merah. Selain itu, mereka membagikan undangan pergerakan masif kepada masyarakat yang berada di kawasan CFD. "Sebagai ajang kampanye, bersih-bersih, sekaligus olahraga," katanya.

Persiapan aksi ini tidak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi juga di semua kota besar di Indonesia. Aksi ini, misalnya, juga dilakukan di Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar, Padang, Manado, Medan, dan Jayapura.

Kegiatan ini juga berupa penggalangan tanda tangan petisi tolak koruptor terkait dengan kasus Budi Gunawan. Mereka berharap pengadilan menolak gugatan praperadilan Budi. "Kami ingin Presiden Jokowi tidak melantik koruptor," kata Julius Ibrani.

Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dan gratifikasi oleh KPK. Penetapan ini terjadi setelah Presiden Joko Widodo mencalonkannya sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR. Mayoritas fraksi DPR menyetujuinya kecuali Fraksi Demokrat yang meminta pembatalan pelantikan.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

YLBHI: Polda Metro Jaya Tidak Optimal Proses Kasus Novel Baswedan

24 Desember 2018

YLBHI: Polda Metro Jaya Tidak Optimal Proses Kasus Novel Baswedan

Menurut YLBHI, penyelidik Polda Metro Jaya minim memeriksa orang tak dikenal yang berada di sekitar lokasi penyerangan Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

YLBHI Minta Kejaksaan Hapus Aplikasi Pengawas Aliran Kepercayaan

27 November 2018

YLBHI Minta Kejaksaan Hapus Aplikasi Pengawas Aliran Kepercayaan

YLBHI mendesak Kejaksaan Tinggi Jakarta menghapus aplikasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat yang dinamai dengan Smart Pakem.

Baca Selengkapnya

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

10 Oktober 2018

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengimbau agar polemik yang terjadi antara Polri dan KPK tak diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disambut Seruan Stop Reklamasi di Kantor YLBHI

15 Mei 2018

Anies Baswedan Disambut Seruan Stop Reklamasi di Kantor YLBHI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disambut seruan "Tolak reklamasi" saat mengunjungi kantor YLBHI, Senin malam.

Baca Selengkapnya

Kunjungi YLBHI, Anies Baswedan Janjikan Perda Bantuan Hukum

15 Mei 2018

Kunjungi YLBHI, Anies Baswedan Janjikan Perda Bantuan Hukum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji kepada YLBHI akan meneruskan pembahasan rancangan peraturan daerah tentang bantuan hukum

Baca Selengkapnya

Tak Ada Terjemahan Resmi KUHP, Penegakkan Hukum Jadi Berbeda

11 Maret 2018

Tak Ada Terjemahan Resmi KUHP, Penegakkan Hukum Jadi Berbeda

Presiden Jokowi diminta segera menetapkan terjemahan resmi KUHP.

Baca Selengkapnya

YLBHI Somasi Jokowi soal Terjemahan Resmi KUHP

11 Maret 2018

YLBHI Somasi Jokowi soal Terjemahan Resmi KUHP

YLBHI memberi waktu 7x24 jam bagi Jokowi untuk mengundangkan terjemahan resmi Wetboek van Strafrecht.

Baca Selengkapnya

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Kangen Piano

29 Januari 2018

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Kangen Piano

Sebagai ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ia amat sibuk. Ia menjabat sebagai Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia sampai 2021.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

29 Desember 2017

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

Rencana Kapolri membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi akan dilanjutkan setelah perseteruan KPK dengan DPR mereda.

Baca Selengkapnya

YLBHI Kecam Pengosongan Paksa Lokasi Bandara Kulonprogo

5 Desember 2017

YLBHI Kecam Pengosongan Paksa Lokasi Bandara Kulonprogo

YLBHI mengecam keras pengosongan paksa lokasi bandara yang dilakukan oleh PT AP 1 dengan cara memobilisasi aparat negara dan menggunakan alat berat.

Baca Selengkapnya