Kasus Bambang KPK, DPR Serang Komnas HAM  

Reporter

Rabu, 4 Februari 2015 16:44 WIB

Bambang Widjojanto (kanan), menjawab pertanyaan media sebelum diperiksa di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 3 Februari 2015. Bambang merupakan kuasa hukum dari pasangan Ujang-Bambang saat sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di MK pada 2010. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat menuding Komisi Nasional Hak Asasi Manusia bekerja tak obyektif dalam konflik Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI. Mereka menganggap Komnas HAM cenderung membela Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto.

Dalam rapat dengar pendapat umum yang menghadirkan anggota Komnas HAM di parlemen, anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Dwi Ria Latifa, menyayangkan sikap Komnas HAM yang berat sebelah. Menurut dia, Komnas HAM seharusnya juga membuka ruang bagi calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

"Padahal ada potensi pelanggaran HAM saat Budi Gunawan dijadikan tersangka oleh KPK, sementara polisi berekening gendut lainnya tidak diusut," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 4 Februari 2015.

Politikus banteng itu mengatakan Komnas HAM juga seharusnya berinisiatif menyelidiki konflik KPK versus Polri ini dari sisi lain. "Masak, cuma kasus Bambang Widjojanto," katanya.

Politikus dari fraksi yang sama, Herman Hery, pun mengkritik keras kinerja Komnas HAM. Ia menuding Komnas HAM mencari panggung dengan membela Bambang. "Banyak kasus pelanggaran HAM lain, tapi (Komnas HAM) tidak muncul. Kenapa ujuk-ujuk kasus KPK muncul," katanya.

Herman menyarankan agar lembaga pimpinan Hafid Abbas itu lebih akuntabel dalam menyikapi persoalan KPK versus Polri. Bahkan ia mengancam akan membubarkan lembaga itu bila tak bekerja obyektif. "Daripada menghabiskan uang rakyat dengan bekerja yang tak jelas dan akuntabel, mending dibubarkan saja. Anggarannya bisa dimanfaatkan untuk yang lebih baik," katanya.

Daeng Muhammad dari Fraksi Partai Amanat Nasional juga mempertanyakan obyektifitas Komnas HAM dalam menangani laporan Bambang. "Padahal banyak kasus yang harus diurus. Tapi soal KPK paling nyaring. Ini obyektif atau tidak?" tanya Daeng.

Anggota Komisi Hukum dari Fraksi Demokrat, Erma Ranik, juga mengaku gerah melihat Komnas HAM yang terkesan terang-terangan membela Bambang Widjojanto. "Saya lihat di televisi, komisioner Komnas HAM, Sandra Moniaga, begitu membela BW. Ini dalam kapasitas sebagai apa? Sahabat atau pemimpin lembaga yang harusnya independen?" Kata Erma.

Menanggapi tudingan itu, anggota Komnas HAM, Nur Kholis, membantah kinerja lembaganya tak obyektif. Ia mengatakan pihaknya membuka ruang lebar bagi siapa pun yang mengadukan pelanggaran HAM. "Kami tetap menangani kasus pelanggaran HAM lain, tapi kebetulan tidak diekspos media," katanya. "Dalam kasus ini, KPK mendatangi kami dan tentu kami tak boleh menolak. Bila Budi Gunawan datang, kami tentu tak akan menolak juga."

Nur Kholis mengatakan investigasi yang dilakukan lembaganya obyektif. Begitu pula rekomendasinya. "Buktinya, dalam kesimpulan kami terhadap laporan BW, rekomendasi yang kami keluarkan tidak hanya untuk kepolisian, namun untuk KPK dan presiden juga," katanya. Komisioner Komnas HAM Siane Indriani menyatakan keberatan bila Komnas HAM dibubarkan karena lembaganya itu didirikan atas mandat undang-undang.

Sebelumnya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) melaporkan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Inspektur Jenderal Budi Waseso dalam kasus penangkapan Bambang Widjojanto, Jumat dua pekan lalu. Kontras menilai penangkapan itu tak memenuhi prosedur dan melanggar HAM.

Belakangan, hasil investigasi Komnas HAM menyimpulkan bahwa Polri melanggar hak asasi manusia dalam penangkapan Bambang Widjojanto.



INDRI MAULIDAR


Advertising
Advertising

Berita terkait

MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, BW: Selamat Datang Kegelapan

9 hari lalu

MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, BW: Selamat Datang Kegelapan

Anggota Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin, Bambang Widjojanto alias BW, merespons putusan MK yang menolak permohonan sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

MK Nilai Bansos Tak Beri Dampak Kemenangan Prabowo-Gibran, Tim Hukum Anies-Muhaimin Beri Tanggapan

10 hari lalu

MK Nilai Bansos Tak Beri Dampak Kemenangan Prabowo-Gibran, Tim Hukum Anies-Muhaimin Beri Tanggapan

MK menolak dalil yang diajukan pemohon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengenai bansos berkaitan dengan perolehan suara Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Konfirmasi Kehadiran Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Sidang MK, Ini Alasannya

10 hari lalu

Bambang Widjojanto Konfirmasi Kehadiran Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Sidang MK, Ini Alasannya

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akan hadir dalam sidang putusan MK soal sengketa pilpres atau PHPU. Apa alasan kehadirannya?

Baca Selengkapnya

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Bambang Widjojanto: Ada Kejutan, 8 Hakim Konstitusi Diuji Kenegarawanannya

10 hari lalu

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Bambang Widjojanto: Ada Kejutan, 8 Hakim Konstitusi Diuji Kenegarawanannya

Pagi ini, Senin, 22 April 2024 putusan MK mengenai sengketa Pilpres 2024 atau PHPU akan dibacakan. "Ada kejutan," kata Bambang Widjojanto.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

14 hari lalu

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

Bambang Widjojanto tim hukum Anies-Muhaimin beri respons banjir amicus curiae ke MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Tuntutan Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres, Siapa Saja yang Menyuarakan?

26 hari lalu

Tuntutan Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres, Siapa Saja yang Menyuarakan?

Siapa saja yang menyerukan Jokowi dihadirkan di sidang sengketa Pemilu 2024 yang digelar di MK? Berikut alasan mereka.

Baca Selengkapnya

Saling Singgung Status Tersangka di Sidang Sengketa Hasil Pilpres

27 hari lalu

Saling Singgung Status Tersangka di Sidang Sengketa Hasil Pilpres

Saling singgung soal status tersangka mewarnai jalannya sidang sengketa pilpres di MK. Bagaimana peristiwanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Eddy Hiariej Jadi Ahli Kubu Prabowo-Gibran: Diprotes BW hingga Tinggalkan Ruang Sidang

27 hari lalu

Sederet Fakta Eddy Hiariej Jadi Ahli Kubu Prabowo-Gibran: Diprotes BW hingga Tinggalkan Ruang Sidang

Sidang sengketa pilpres di MK diwarnai aksi walkout dari BW saat Eddy Hiariej menjadi ahli kubu Prabowo-Gibran. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Saat Yusril Singgung Balik Status Bambang Widjojanto di Sidang MK

28 hari lalu

Saat Yusril Singgung Balik Status Bambang Widjojanto di Sidang MK

Yusril Ihza Mahendra merespons Bambang Widjojanto alias BW yang mempertanyakan status ahli paslon 02 Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

Eddy Hiariej Sebut Pembunuhan Karakter Saat BW Walk Out di Sidang MK

28 hari lalu

Eddy Hiariej Sebut Pembunuhan Karakter Saat BW Walk Out di Sidang MK

Ahli Prabowo-Gibran Eddy Hiariej menjelaskan tudingan soal tersangka kasus dugaan korupsi yang diungkapkan Tim Hukum AMIN Bambang Widjojanto.

Baca Selengkapnya